Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar mata uang Rupiah sore ini ditutup melemah 54 point di level Rp 14.391 dari sebelumnya di level Rp 14.337.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi namun ditutup melemah direntang Rp 14.370 hingga Rp 14.420
Pengamat pasar uang sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, hal tersebut efek dari menguatnya Dolar Amerika Serikat (AS), yang juga menguat terhadap mata uang lainnya.
Baca juga: Pasca-Serangan Rusia ke Ukraina, Ukraina Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Rusia
Menguatnya Dolar AS disebabkan oleh konflik yang terjadi oleh 2 negara di benua biru, yakni Rusia dan Ukraina.
“Dolar menguat terhadap mata uang lainnya pada Kamis, setelah Ukraina mengumumkan keadaan darurat dan Rusia mengirim pasukan ke Ukraina timur,” jelas Ibrahim, Kamis (24/2/2022).
“Separatis di Donbass Ukraina (Donbas) meminta bantuan Rusia dalam memukul mundur agresi pada hari Rabu. Ukraina menanggapi dengan mengumumkan wajib militer dan keadaan darurat,” sambungnya.
Baca juga: Begini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dengan Ukraina
Menurut laporan TASS, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi khusus untuk melindungi wilayah Donbass (Donbas) Ukraina.
Sementara Putin mengatakan, bahwa sementara Rusia tidak memiliki rencana untuk menduduki Ukraina, dia mendesak pasukan Ukraina untuk meletakkan senjata mereka dan pulang dan bahwa Rusia tidak akan membiarkan Ukraina mengamankan senjata nuklir.
Keadaan darurat telah diumumkan di Ukraina, dan Rusia mulai mengevakuasi kedutaan besarnya di ibu kota Ukraina, Kyiv.
Uni Eropa memasukkan daftar hitam anggota parlemen Rusia dengan membekukan aset mereka dan melarang perjalanan. Saham global jatuh setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan lampu hijau untuk operasi militer di Ukraina timur pada hari sebelumnya.
Sebagai tambahan informasi, tak hanya mata uang, konflik Rusia-Ukraina juga berdampak terhadap harga minyak mentah dunia.
Berdasarkan update hingga hari ini (24/2/2022), harga minyak mentah terus mendidih hingga akhirnya mencapai level 100 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.