News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nanotech Indonesia Global Siap Lepas 29,99 Persen Saham Lewat IPO

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Nanotech Indonesia Global Tbk NIG akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas 1.285.000.000 saham atau setara dengan sekitar 29,99 persen.

Komisaris Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Nurul Taufiqu Rochman optimistis kinerja perseroan akan melejit setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Selain akan meningkatkan good corporate governance (GCG) perseroan juga akan meningkatkan kinerja perseroan, ” ujar Komisaris Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Nurul Taufiqu Rochman, Sabtu (26/2/2022).

Nurul mengatakan, peluang bisnis properti dengan konsep teknologi nano amat potensial. Dia mencontohkan, hunian yang dibangun mengusung konsep smart home, smart material, serta ramah teknoloi

Misalnya, menggunakan cat anti nyamuk serta diintegrasikan dengan teknologi digital.

Baca juga: IPO Perusahaan Distributor Sepeda Incar Dana Rp 54,96 Miliar

Direktur Utama PT Nanotech Indonesia Global Tbk, Suryandaru, potensi bisnis yang digeluti perseroan amat potensial, termasuk di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

“Kami optimistis pendapatan dan laba akan meningkat signifikan. Bahkan, ekuitas kami bisa naik empat kali lipat,” kata Suryandaru.

Baca juga: 15 Perusahan Unicorn dan Centaur Bakalan Melantai di BEI Tahun Ini

Nanotech Indonesia Global berdiri pada 2019 dan bergerak di bidang jasa layanan teknologi riset dan pengembangan, rekayasa material dan nanoteknologi.

Seluruh dana dari hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/Capex) dan modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian bahan baku.

Baca juga: Emiten Gas Industri SBMA Lampaui Target Penjualan Tahun 2021

Capex akan dialokasikan untuk pembelian mesin dan perlengkapan terkait jasa layanan teknologi berbasis rekayasa material (teknologi rekayasa) perseroan dalam rangka menunjang strategic business unit (SBU) properti dan konstruksi.

Bisnis perseroan terus bertumbuh dan saat ini memiliki lima Strategic Business Unit (SBU).

Salah satunya adalah PT Nano Herbaltama Internasional (NHI) yang memiliki fasilitas Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) di Kabupaten Bogor dengan klien-kliennya antara lain Sucofindo, Kementerian Perindustrian, Lipi, Sinarmas Agribusiness and Food, dan Peruri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini