Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sistem reservasi yang merupakan tulang punggung maskapai penerbangan di seluruh dunia telah mengakhiri perjanjiannya dengan Aeroflot.
Dilansir dari situs CNN, Jumat (4/3/2022) perusahaan teknologi Sabre mengatakan Aeroflot telah dihapus dari sistem distribusi globalnya.
Maskapai Rusia tidak akan ditampilkan di situs reservasi yang digunakan oleh agen perjalanan, situs web perjalanan, dan perusahaan di seluruh dunia untuk berbelanja, memesan, dan melayani reservasi penerbangan.
Baca juga: Protes Operasi Militer di Ukraina, IKEA Hentikan Semua Operasional Tokonya di Rusia
"Sabre telah memantau situasi yang berkembang di Ukraina dengan kekhawatiran yang meningkat," kata CEO Sabre Sean Menke dalam sebuah pernyataan.
"Kami mengambil sikap menentang konflik militer ini," tambahnya.
Penghapusan dari sistem distribusi global (GDS) adalah satu langkah, tetapi layanan teknologi lain yang disediakan untuk Aeroflot masih dalam proses, kata para ahli.
Sabre belum menangguhkan "layanan otomasi," menurut analis industri penerbangan Robert Mann, dari R.W. Mann & Company.
Baca juga: Manchester United Resmi Akhiri Kerja Sama dengan Maskapai Rusia Aeroflot
Dalam pernyataannya, Sabre mengatakan bahwa perusahaan akan mengevaluasi apakah tindakan tambahan akan sesuai, dengan mempertimbangkan pertimbangan hukum dan tindakan balasan apa pun yang dapat diterapkan sebagai tanggapan.
Sebelumnya, Perusahaan teknologi perjalanan lainnya, Amadeus, mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya mulai menangguhkan distribusi tarif Aeroflot dalam sistemnya.
"Kami tidak akan menandatangani kontrak baru di Rusia dan kami terus mengevaluasi portofolio kerja kami yang ada di Rusia secara paralel," kata Amadeus dalam sebuah pernyataan.
"Pada saat yang sama, kami terus menilai dan mengevaluasi dampak potensial dari sanksi internasional yang dikenakan pada Rusia dan tindakan balasan apa pun oleh Rusia," pungkasnya.