News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Komisi Eropa Perluas Sanksi untuk Rusia dan Belarusia

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wujud rumah sakit ibu dan anak di Ukraina yang dibombardir oleh tentara Rusia

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Komisi Eropa memperluas sanksi untuk Rusia dan Belarusia, yaitu dengan memasukan aset kripto ke dalam sanksi tambahan sebagai tanggapan atas konflik yang terjadi di Ukraina.

Dalam pernyataan Komisi Eropa pada Rabu (9/3/2022), mengatakan negara-negara anggota telah setuju untuk mengubah peraturan dengan tujuan agar sanksi yang diberikan terhadap Rusia dan Belarusia menjadi lebih efektif.

Komisi Eropa juga menyatakan, aset kripto berada di bawah cakupan sekuritas yang dapat dialihkan serta menambahkan, pinjaman dan kredit yang diberikan menggunakan kripto tidak akan diizinkan sebagai bagian dari tindakan keuangan yang dibatasi ini.

Baca juga: Hasil Pertemuan Rusia dan Ukraina Tidak Ada Kemajuan, Ukraina Menolak Tuntutan Rusia

Perluasan sanksi ini mengikuti keputusan yang diumumkan pada Februari lalu, bahwa Komisi Eropa akan menghapus beberapa bank Rusia dari jaringan pembayaran lintas batas SWIFT.

Komite Parlemen Eropa untuk Urusan Ekonomi dan Moneter juga bersiap untuk mengadakan pemungutan suara tentang kerangka peraturan untuk aset kripto di Uni Eropa pada 14 Maret mendatang.

Baik Amerika Serikat dan Uni Eropa, melihat Rusia berpotensi menggunakan mata uang digital untuk menghindari sanksi yang digambarkan oleh beberapa orang sebagai “perang ekonomi.”

Pada hari Rabu (9/3/2022), Presiden Amerika Serikat Joe Biden, menandatangani perintah eksekutif yang mengharuskan lembaga pemerintah untuk mengoordinasikan dan mengkonsolidasikan kebijakan pada kerangka kerja nasional untuk kripto.

Baca juga: Menlu Rusia: Jalur Belarus Tetap Jadi Fokus Dialog Rusia dan Ukraina

Selain sanksi dari anggota parlemen, bisnis swasta seperti perusahaan makanan cepat saji McDonald's hingga perusahaan kartu kredit besar seperti Visa dan Mastercard, mengumumkan akan mengurangi bisnis mereka di Rusia dan Belarus atau sepenuhnya menghentikan operasi di kedua negara sebagai tanggapan atas serangan Rusia pada Ukraina.

Pertukaran kripto, Binance juga mengatakan mereka tidak akan menerima pembayaran dari dua kartu kredit utama yang dikeluarkan di Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini