TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menilai Pertamina tidak akan terganggu dengan hadirnya energi baru terbarukan.
Pertamina dapat bertransformasi menjadi perusahaan yang menyediakan energi baru terbarukan di masa mendatang.
"Peluangnya cukup besar ada 482 Gigawatt potensi energi terbarukan di negeri ini.
Belum termasuk energi baru dari uranium, plutonium, dan torium, yang baru-baru ini ditemukan. Ini mutlak harus dikuasai oleh negara,” kata Presiden FSPPB 2021 - 2024, Arie Gumilar dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/3/2022).
Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) merupakan wadah bagi para pekerja Pertamina grup yang menjadi anggota Serikat Pekerja Pertamina, telah memasuki usia ke-19 tahun pada 18 Maret 2022 ini.
FSPPB akan bersinergitas dengan perusahaan karena merupakan bagian yang sangat penting dari hubungan industrial.
"Kami tetap komitmen memajukan perusahaan," katanya.
Baca juga: Pabrik Mulai Dibangun, Menteri ESDM Apresiasi Pertamina Inisiasi Uji Coba Katalis
FSPPB akan terus berjuang sesuai amanat Undang-undang 1945 Pasal 33, yaitu cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hidup orang banyak, mutlak dikuasai oleh negara.
"Apalagi yang datangnya dari sumber kekayaan alam yang ada di Indonesia harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," katanya.
Memanfaatkan momentum hari ulang tahun ini, kata dia diharapkan pengurus dan seluruh pekerja Pertamina dimanapun berada tetap menjaga kekompakan di kepengurusan, solid dengan jiwa korsa berjuang bersama- sama.
Acara HUT Ke-19 FSPPB ini juga diisi dengan acara syukuran yang digelar di kantor pusat PT Pertamina dan pemberian bantuan ke Pondok Pesantren Darul Muti'ah di wilayah Ciledug Tangerang Selatan.
Bantuan dana dari insan pekerja FSPPB diterima langsung oleh pengasuh Pondok H. Abdus Syakur.