TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah bisnis tak akan berhasil jika kita menyerah saat menemui kegagalan. Hal inilah yang dilakukan Wendi Paisal, seorang pelaku UMKM asal Bandung, yang kini sukses menjalankan bisnis reseller pakaian di tengah pandemi Covid-19.
“Awalnya saya dulu supplier ke toko-toko. Karena persaingan harga, ya nggak dapet untung, untung kita kecil banget. Waktu itu karena ekonomi, kita kesulitan menjual barangnya, penjualannya kurang, lalu kepikiran kenapa saya nggak jual sendiri aja?,” ujar Wendi saat bercerita awal mula merintis bisnisnya.
Baca juga: ShopeePay Hadirkan Fitur Transfer ke Bank Tanpa Biaya Admin
Hanya bermodalkan nekat dan uang cuma satu juta rupiah hasil gadai perhiasan istrinya, sekarang pria pemilik toko online Indahfashion26 itu mampu menjual hingga 450 pesanan dalam satu hari.
Hasil tersebut berhasil ia raih dengan memproduksi baju rajutannya sendiri dan memanfaatkan ecommerce Shopee sebagai lapaknya untuk berjualan.
Hingga akhirnya pada tahun 2019, Indahfashion26 mulai beroperasi dan berjualan secara online dengan produk andalan berupa cardigan dan sweater untuk wanita.
Baca juga: Gak Bikin Kantong Jebol, Ini Aktivitas Seru dan Hemat untuk Kamu yang Belum Gajian!
“Saya ga tau itu ya marketplace online, saya hanya belajar aja dari aplikasi (otodidak),” kata Wendi yang mengaku awalnya tidak mengerti dan memahami seluk beluk dunia bisnis digital.
Lalu setelah tahu ada pembukaan Kampus UMKM Shopee di Bandung, pria kelahiran tahun 1995 ini langsung mendaftarkan diri, demi mengasah kemampuan bisnis digital yang ia miliki, agar bisa mendapatkan keuntungan lebih besar.
Di Kampus UMKM, Wendi mendapatkan sembilan pelatihan modul yang diberikan para trainer. Materi-materi yang diajarkan juga berfokus kepada pengembangan dan optimalisasi cara berjualan. Dari pelatihan tersebut pun Wendi berhasil memaksimalkan penjualan tokonya lewat iklan dan promo Shopee.
“Sebelum bergabung dengan kampus UMKM misalnya, saya belum banyak tahu tentang fungsi promo dan cara menggunakannya. Setelah bergabung di Kampus UMKM Shopee, banyak diajarkan strategi pemasaran, salah satunya memaksimalkan fitur iklan Shopee yang bantu toko kita lebih maksimal,” ujar Wendi.
Salah satu trainer Kampus UMKM Shopee Solo, Ayu Subagya mengatakan, program ini menjadi bentuk komitmen dari gerakan #ShopeeAdaUntukUMKM.
“Kami memberikan materi yang fokus pada optimalisasi cara berjualan online di Shopee. Lewat materi ini, kami berharap bisa membantu para pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya,” kata Ayu.
Berkat pelatihannya yang ia dapatkan, kini usaha Wendi, Indahfashion26, sudah memiliki 52ribu pengikut aktif di Shopee. Bahkan omzet bisnisnya melesat signifikan hingga 60 persen.
Tidak hanya omzet yang naik, makin berkembangnya bisnis Wendi juga membawa dampak positif bagi orang-orang di sekitarnya. Hingga awal tahun 2022, Wendi berhasil memberdayakan 42 orang di lingkungan sekitar menjadi karyawannya.
Salah satunya adalah Mardani, yang merasakan betul makin pesatnya penjualan sejak pelatihan Wendi di Kampus UMKM Shopee. Secara tidak langsung, ia juga mengaku hal ini berpengaruh pada perekonomian keluarganya.
“Alhamdulillah, setelah saya ikut dan dibantu Mas Wendi, kemudian toko Mas Wendi ada di Shopee, ada peningkatan ekonomi juga bagi saya dan keluarga,” kata Mardani.
Ke depannya, setelah kemajuan signifikan ia alami, Wendi berencana untuk meningkatkan kualitas produknya dengan menggunakan kain rajut yang lebih kuat dan menerapkan jahitan yang lebih kokoh.
Selain itu, dengan ilmu dan pelatihan yang didapat dari Kampus UMKM Shopee, Wendi akan terus menerapkan metode yang efektif dan efisien dalam berjualan online agar performa tokonya meningkat dan bisnisnya dapat berkembang lebih pesat.
Kampus UMKM Shopee yang sudah hadir di Bandung, Solo, Semarang, Jakarta, DI Yogyakarta dan Medan diharapkan tak hanya berdampak pada Wendi, namun juga pada ribuan pelaku UMKM lokal yang sudah mempelajari optimalisasi penjualan online, dan akhirnya bisa berkembang lewat program #KampusUMKMShopee.