Sejak 2020, industri manufaktur sudah meningkat dan mulai ekspansif.
Setiap industri akan mengalami pemulihan dengan kecepatan yang berbeda-beda, tetapi akan ada perubahan sedikit demi sedikit dan berangsur pulih.
Baca juga: BNI Tokyo Bantu WNI dan Diaspora yang Berminat Ekspor dan Bisnis di Jepang
Baca juga: Aparat Kejaksaan DKI Sita 1 Kontainer Minyak Goreng yang Hendak Diekspor ke Hongkong
“Meskipun pasar di Indonesia sudah mulai berangsur pulih, tetapi banyak Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang gulung tikar akibat dari pandemi Covid-19."
"Mengingat sebanyak 95% dari pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM, pergerakan UMKM merupakan kunci dari sinyal positif perekonomian di Indonesia," kata Shinta.
Saat ini, kata dia, pemerintah RI bersama KADIN berfokus pada pengembangan UMKM agar dapat berekspansi menjadi lebih kompetitif di pasar global dengan menggunakan pendekatan terintegrasi dengan menitikberatkan pada kemitraan dengan UMKM.
Kunci dari keberhasilan ini dapat dicapai melalui UU Cipta Kerja.
"Melalui kebijakan ini, kita dapat mengembangkan upstream dan downstream secara cepat, karena kebijakan ini dapat menarik investor ke Indonesia yang nantinya akan membuka peluang yang lebih besar bagi pelaku ekonomi untuk mengakselerasi bisnisnya, dan membantu menggairahkan perekonomian nasional,” tutup Shinta Kamdani.
Chief Economist DBS, Taimur Baig mengatakan, saat ini UMKM di seluruh dunia sedang menghadapi masa sulit, dan 2022 akan tetap menyisakan tantangan bagi para UMKM.
Baca juga: MAKI Lapor ke Kejaksaan, Temukan Minyak Goreng yang Disulap Jadi Sayuran untuk Diekspor
Baca juga: Uni Eropa Larang Ekspor Sampanye, Elektronik Mahal Sampai Mobil Mewah ke Rusia
Untuk itu pemerintah RI dapat melakukan beberapa langkah, seperti menyediakan regulasi dan kebijakan perpajakan yang stabil, dan meningkatkan fungsi pemerintahan.
"Pemerintah juga dapat melakukan beberapa perubahan kebijakan yang nantinya dapat memudahkan pembayaran pajak, pemberian izin usaha, serta pemberian surat rekomendasi usaha bagi masyarakat yang ingin memulai usahanya."
"Dengan kata lain, pemerintah harus bekerja lebih baik dalam mempermudah sistem administrasi bagi para UMKM, sehingga UMKM dapat berkembang dengan cepat. Tidak hanya taraf regional, tetapi juga global,” katanya.
Taimur Baig juga menambahkan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah Indonesia.
Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia seyogyanya mulai merancang strategi perekonomian untuk pasar regional dan global.
Baca juga: Targetkan Ekspor Mobil 1 Juta Unit di 2025, Ini Strategi Menperin Agus Gumiwang
Baca juga: Honda Ekspor 69 Unit All New BR-V ke Kepulauan Karibia
Dengan memanfaatkan kemudahan akses dan membuka peluang kerja sama secara regional dapat memicu para pelaku usaha menjadi lebih kompetitif.