Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam proses transisi energi di Indonesia, kaum milenial dinilai bisa memulainya dengan menggunakan energi secara bijaksana.
Kaum muda bisa memberikan kontribusinya dengan mengurangi penggunaan energi berbasis fosil dan menggantinya dengan sumber energi berkelanjutan dan bisa diperbarui, di antaranya kendaraan umum baik bus listrik maupun kereta api.
Kaum muda juga harus mulai menggunakan perangkat listrik hemat energi dan memanfaatkan panel surya untuk pembangkitan listrik rumah tangga.
Baca juga: Tumbuh Positif di Masa Pandemi, Produsen Panel Listrik Ini Raup Laba Rp 17 Miliar di 2021
Hal ini bisa mengurangi ketergantungan rumah pada pasokan listrik dari PLN, dan semakin ke sini biaya listrik tenaga surya untuk rumah tangga ini makin berkurang jauh.
“Saya sudah memulainya sejak 2016. Jika dulu harganya masih Rp 15 ribu per watt, sekarang sudah tinggal Rp 7.000,” ujar Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Nelwin Aldriansyah dalam Seminar Nasional G20 Indonesia 2022 bertajuk “Presidensi G20: Peran, Kontribusi, dan Tantangan” secara daring, ditulis Kamis (24/3/2022).
Baca juga: Pasang Panel Surya, Impack Pratama Klaim Hemat Biaya Listrik Rp 1,1 Miliar
Selain itu, dia mengungkapkan, kaum milenial juga bisa memanfaatkan sepeda dan sepeda motor listrik sebagai alternatif transportasi.
Nelwin menjelaskan, PGE juga mendukung penggunaan sepeda motor listrik, satu di antaranya dengan membantu Rangers, sebuah aplikasi ojek online lokal yang dibuat kaum muda di Kamojang sebagai area kerja perusahaan.
“Kami membantu mengubah mesin motor mereka dari bensin ke listrik. Kami juga menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU),” pungkas Nelwin.
Baca juga: Panel Tenaga Surya Jadi Kunci Pembangunan Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik di Indonesia
Sebagai tambahan informasi, berdasarkan sensus penduduk 2020, lebih dari separuh penduduk Indonesia merupakan generasi milenial yang lahir antara 1981 hingga 1996 mencakup 69,38 juta orang atau 25,87 persen populasi Indonesia.
Kemudian, generasi Z yang lahir antara 1997 hingga 2012 sebanyak 74,93 juta orang atau 27,94 persen, dan usia produktif penduduk Indonesia sepenuhnya didominasi generasi milenial dan Z pada 2027.