Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Siloam International Hospitals Tbk atau SILO meminta persetujuan Pemegang Saham dalam rencana stock split dengan rasio 1:8.
Rencana tersebut telah disetujui oleh mayoritas pemegang saham perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara elektronik, (22/3/2022).
Stock Split ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia.
Baca juga: Analis Prediksi Kinerja Siloam Hospital Tumbuh Positif pada 2022, Salah Satunya Ditopang Hal Ini
Melalui stock split ini harga saham Perseroan menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel, sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.
"Rencana Stock Split ini akan dilaksanakan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku serta ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, " tutur Lufy Setia R, Corporate Secretary Siloam Hospitals dalam keterangannya, Kamis (24/2/2022).
Melanjutkan tatalaksana aturan tersebut, Lufy Setia R mengatakan, setelah melalui persetujuan pemegang saham perseroan, Siloam akan melanjutkan proses selanjutnya yakni mendaftarkan nilai nominal baru saham di BEI.
Baca juga: Siloam Dukung Gagasan Jokowi Untuk Wujudkan Ketahanan Kesehatan Global
"Stock split ini direncanakan akan selesai pada bulan April 2022," kata Lufy.
Pertumbuhan dalam industri kesehatan di Indonesia memberikan kesempatan yang besar bagi para investor di masa depan.
Siloam Hospitals, sebagai penyedia layanan kesehatan premier, akan menjadi salah satu penopang pertumbuhan industri kesehatan di Indonesia. Kami menyambut rencana stock split ini dan menantikan kesempatan untuk membagikan kesejahteraan kami kepada lebih banyak investor.
Diketahui sepanjang sebulan terakhir saham SILO diperdagangkan di rentang harga antara Rp 7.200 hingga Rp 7.875.