News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

AS Minta Rusia Dikeluarkan dari Ekonomi Utama G20

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat selama konferensi pers setelah pertemuan dengan Presiden Prancis di Moskow, (7 Februari 2022). Upaya internasional untuk meredakan kebuntuan atas Ukraina diintensifkan dengan Presiden Prancis mengadakan pembicaraan di Moskow dan Kanselir Jerman di Washington untuk mengkoordinasikan kebijakan sebagai ketakutan akan invasi Rusia meningkat. (Thibault Camus/ POOL/ AFP)

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Joe Biden mengemukakan pandangannya terhadap Rusia yang berniat menghadiri pertemuan Kelompok Dua Puluh (G20) di Bali.

Melansir Reuters, menurutnya, Rusia harus dikeluarkan dari ekonomi utama Kelompok Dua Puluh (G20). Topik tersebut diangkat selama pertemuannya dengan para pemimpin dunia di Brussel pada Kamis pagi.

“Jawaban saya adalah ya, tergantung pada G20,” kata Biden, ketika ditanya apakah Rusia harus dikeluarkan dari grup tersebut.

Baca juga: Imbas Perang, Rusia Dibayangi Inflasi dan Penurunan Nilai Mata Uang

Biden juga mengatakan jika negara-negara seperti Indonesia dan lainnya tidak setuju dengan dikeluarkannya Rusia, maka dalam pandangannya, Ukraina harus diizinkan untuk menghadiri pertemuan tersebut.

Sementara itu, mengutip Bloomberg, Biden mengatakan China tahu masa depan ekonominya terkait dengan Barat, setelah memperingatkan pemimpin China Xi Jinping bahwa Beijing bisa menyesal berpihak pada invasi Rusia ke Ukraina.

"Saya tidak membuat ancaman tetapi saya menjelaskan kepadanya - memastikan dia memahami konsekuensi dari membantu Rusia," katanya tentang teleponnya pada hari Jumat dengan Xi.

Baca juga: Giliran Presiden Belarusia Kena Sanksi dari Australia, Imbas Dukung Rusia Invasi di Ukraina

Biden kemudian mengatakan kepada wartawan: "China memahami bahwa masa depan ekonominya jauh lebih terkait erat dengan Barat daripada ke Rusia."

Biden juga meminta Kelompok 20 untuk mengusir Rusia dan memperingatkan lagi bahwa Vladimir Putin dapat menggunakan senjata pemusnah massal dalam perang Ukraina selama serangkaian pertemuan puncak Kamis (24 Maret) dengan sekutu Amerika Serikat di Brussel yang dimaksudkan untuk menopang dukungan untuk Kiev.

Biden dan para pemimpin Eropa juga mengembangkan strategi untuk mencegah krisis kelaparan global yang berasal dari invasi dan gangguan pertaniannya. Biden mengatakan, AS dan sekutunya merencanakan sebuah organisasi baru untuk menindak pelanggaran sanksi Rusia.

Indonesia tetap undang Vladimir Putin

Sementara itu, mengutip Straits Times, Indonesia, yang memegang jabatan kepresidenan Kelompok 20 (G-20) bergilir, mengatakan tidak akan menutup acara G20 terhadap Rusia, meskipun berada di bawah tekanan dari beberapa negara anggota untuk mengecualikan Moskow karena perang di Ukraina.

"Jakarta akan memimpin pengelompokan tahun ini sejalan dengan kepresidenan sebelumnya", jelas co-sherpa G-20 Indonesia Dian Triansyah Djani mengatakan pada Kamis (24/3/2022).

Dia menambahkan, "Setiap organisasi memiliki aturan prosedur, preseden, dan tata kramanya sendiri untuk membahas masalah."

Dian mengatakan, posisi Indonesia saat ini cukup jelas dan Indonesia akan menjalankan presidensi G20 berdasarkan apa yang telah dilakukan di presidensi sebelumnya.

Saat ditanya mengenai mengapa Indonesia mengundang Rusia ke KTT pada bulan November, Dian mengatakan: "Ini adalah tugas semua presidensi G-20 untuk mengundang semua anggotanya. ... Kami akan terus menjalankan tugas kami seperti presidensi sebelumnya."

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "AS: Rusia Harus Dikeluarkan dari Ekonomi Utama G20!"

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini