Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menyiapkan UMKM kuliner untuk dapat menembus pasar ekspor melalui pelatihan di Rumah Ekspor Jakarta selama dua hari pada 24-25 Maret 2022.
Direktur Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar mengatakan, industri kuliner dianggap penting dan pendekatan gastrodiplomacy yang dilakukan sejumlah negara di Asia, seperti Thailand dan Jepang mampu meningkatkan ekspor yang signifikan.
"Kita dapat belajar dari Gastrodiplomacy Thailand, diplomasi perdagangan yang tujuannya bukan hanya mempromosikan masakan khas suatu negara ke luar negeri, namun juga meningkatkan daya tarik nilai budaya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi melalui ekspor makanan dan sektor pariwisata," kata Chesna, Sabtu (26/3/2022).
Baca juga: Burger Khas Jepang Kini Jadi Tren Bisnis Kuliner Baru
Menurutnya, potensi negara-negara di Asia untuk menjadi pemasok bahan makanan dan bumbu rempah sangat tinggi seperti Thailand, yang mampu menembus pasar dunia di urutan pertama untuk produk tuna kaleng, nanas, jagung manis, santan, singkong dan durian.
Baca juga: Gaet 18.000 Mitra Kuliner, Wahyoo Catat Kenaikan Nilai Transaksi Capai 340 Persen
Indonesia, kata Chesna, dikenal sebagai negara kaya akan rempah-rempah, bumbu bercita rasa serta kreatif mengolah beragam masakan, memiliki potensi yang besar dalam mengembangkan industri kulinernya.
Berdasarkan data olahan Indonesia Eximbank (IEB) Institute pada 2021, terdapat 487 restoran Indonesia tersebar di seluruh dunia, dan berdasarkan data ekspor 2020 Indonesia menempati ranking ke-5 sebagai negara pengekspor rempah - rempah di dunia dengan nilai ekspor 801,63 juta dolar AS.
Baca juga: Keindahan Istanbul, Destinasi Wisata Ikonik Turki Dibingkai Indah Lewat 3 Film Ini
Nasi goreng telah ditetapkan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, namun bila ditanya di luar negeri, tidak banyak yang mengetahuinya.
"LPEI mendukung program ISUTW (Indonesia Spice Up The World) sebagai pendekatan gastrodiplomasi Indonesia ke mancanegara, yang akan juga meningkatkan daya tarik pasar global, memperkuat branding negara, serta mempromosikan identitas budaya Indonesia di dunia,” ujar Chesna.
Selain mendukung kegiatan promosi dan pembekalan calon eksportir, LPEI juga akan membantu pelaku usaha kuliner melalui pembiayaan, penjaminan, asuransi dan jasa konsultasi.
“Kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan untuk memajukan industri kuliner Indonesia akan mendorong pencapaian target program ISUTW dan menjadikan makanan lokal Indonesia mendunia sebagai bagian dari gastrodiplomasi negara,” tutur Chesna.