Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Kanada akan menyediakan lebih banyak minyak, gas dan uranium untuk membantu memecahkan krisis energi global, setelah harga beberapa komoditas melonjak sebagai akibat invasi Rusia ke Ukraina.
Dilansir dari bbc.com, Menteri Sumber Daya Alam Kanada berkomitmen membantu sebanyak mungkin negara untuk menggantikan minyak dan gas Rusia.
Kanada yang menjadi produsen minyak terbesar keempat dunia juga berkomitmen untuk mengekspor tambahan 200.000 barel minyak.
Baca juga: Zelensky Tolak Duduk Bersama Rusia jika Membahas Denazifikasi: Tidak Bisa Dipahami Sama Sekali
Menteri Sumber Daya Alam, Jonathan Wilkinson mengatakan, pihaknya juga akan mengekspor tambahan 100.000 barel gas alam.
Hal ini merupakan permintaan dari sekutunya pada pertemuan para menteri energi dunia di Badan Energi Internasional (IEA) di Paris, yang berjanji untuk mempercepat langkah ke energi bersih.
"Kami berharap pada akhir tahun kami akan sepenuhnya mencapai 300.000 barel," kata Wilkinson.
Namun, itu hanya sebagian kecil dari tiga juta barel per hari yang menurut IEA akan dihapus dari pasar global bulan depan karena sanksi terhadap Rusia.
Baca juga: Demi Kesepakatan Damai dengan Rusia, Zelensky Siap Bahas Status Wilayah Donbass
Perusahaan pipa terbesar Kanada, Enbridge, mengatakan pihaknya siap untuk melakukan apa saja untuk meningkatkan keamanan energi di Amerika Utara dan Eropa.
Sementara itu, Kanada telah bergabung dengan AS dan Inggris untuk mengurangi impor minyak Rusia.
Hal ini membuat harga minyak naik hampir 130 dolar AS per barel sejak perang di Ukraina dimulai.