News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Solar Subsidi Langka di Mana-mana, Ekonom: Penyalurannya Harus Diawasi

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Truk mengantre membeli solar di SPBU Pisang Jalan By Pass, Kelurahan Pisang, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (21/3/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, ada kecenderungan terjadinya kelangkaan solar bersubsidi bersamaan dengan meroketnya harga minyak dunia.

Karena itu, penyaluran solar subsidi melalui PT Pertamina harus diawasi demi mencegah kenaikkan harga kebutuhan pokok akibat tersumbatnya distribusi.

"Pemerintah melalui BPH Migas harus mengawasi Pertamina dalam penyaluran Solar subsisdi agar kelangkaan dapat segera dihentikan dalam waktu dekat ini," ujar dia dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, ditulis Senin (28/3/2022).

Selanjutnya, faktor kenaikan harga minyak dunia ini semakin menguatkan indikasi bahwa ada strategi Pertamina mengurangi pasokan untuk menekan kerugian akibat biaya produksi semakin membengkak.

Baca juga: Stok Langka di Berbagai Daerah, Pertamina Normalisasi Pasokan Solar Bersubdisi Sesuai Permintaan

Indikasi tersebut, kata Fahmy, semakin menguat dengan pernyataan yang mengimbau masyarakat untuk lebih hemat menggunakan Solar subsidi karena harga minyak dunia sekarang sangat mahal.

Baca juga: Perjuangan Nelayan di Gresik Demi Solar Subsidi, Antre dari Malam hingga Pagi di SPBU

"Kalau benar, strategi itu sesungguhnya amat sangat blunder. Pasalnya, pengguna solar subsidi selain nelayan, juga truk pengangkut barang untuk distribusi kebutuhan bahan-pokok," katanya.

Baca juga: Sopir Truk Kesulitan dapat Solar di Sejumlah SPBU Sukabumi, Ada yang Antre 7 Jam

Terhambatnya distribusi berpotensi makin menyulut kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok, yang sebelumnya sudah mengalami kenaikkan signifikan.

"Antrean minyak goreng belum mereda benar, antrean Solar subsidi kembali mengular di berbagai SPBU Jawa dan Luar Jawa," pungkas Fahmy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini