Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Epson Indonesia mengungkap perusahaan terdampak kelangkaan chip semikonduktor yang terjadi sejak 2020.
Head of Finance and Corporate Service Division PT Epson Indonesia M. Husni Nurdin, mengatakan Epson terdampak sekali dengan kelangkaan chip semikonduktor.
"Jadi begini di tahun 2020 itu kita turun, namun produksi kita lebih baik. Tetapi di 2021 ini kita naik hanya saja ada satu masalah, dimana kita tidak bisa tumbuh lebih dari 20 persen karena kelangkaan chip semikonduktor, sehingga membuat produksi berkurang. Jadi permintaan barang itu banyak tetapi kita tidak bisa penuhi," tutur ditemui di Epson Solution Center LOT 304, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2022).
Baca juga: Dukung Konservasi Penyu dan Pelestarian Ekosistem Laut, Epson Indonesia Lepas 1.200 Tukik
Meski terdampak suplai komponen di tengah tingginya pasar, Epson secara terbuka menyebut ada kenaikan harga dari produknya karena naiknya harga komponen tersebut.
"Kalau dari Epson sendiri menyoal harga kita sangat terpengaruh dengan kelangkaan itu, yang mana suplai dari luar karena mereka menaikkan harga ya kita ikut menaikkan harga barang produksi kita. Tetapi saat mereka tidak menaikkan harga kita tidak akan menaikkan," imbuhnya.
Baca juga: Epson Gandeng WWF Restorasi Segitiga Terumbu Karang di Asia Tenggara
Husni menerangkan, saat Epson menaikkan harga barang karena naiknya chip semikonduktor, pasar retail sudah terlebih dahulu menaikkan harga karena suplai produk Epson yang langka.
"Kalau kenaikan harga di pasaran baru-baru ini saja terjadi, ini terpaksa kita naikkan karena dari sananya supply-nya juga naik. Kenaikannya tidak besar. Jadi ketika chip langka itu belum menaikkan harga, tetapi di retail sudah naik. Nah ketika kita naikkan harga retail tidak terpengaruh, karena itu tadi sudah naik di awal," jelasnya.