"Kita akan melakukan launching airlines di medium service tahun 2022 ini, yaitu Pelita Air Service," ujar Dony dalam keterangannya, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Kemenhub: Pelita Air Hanya Menerbangi Rute Domestik
Pelita Air diharapkan akan mengisi kekosongan jumlah airlines atau jumlah pesawat yang akan membangun konektivitas Indonesia pasca pandemi Covid-19, yang mengalami 'turbulensi'.
"Kita harapkan dengan kehadiran Pelita Air Service ini tidak mengganggu jumlah trafik yang nanti mengisi melakukan mobilitas," kata Dony.
Selain Pelita Air, khusus untuk klaster aviasi, Dony berujar pemerintah tengah melakukan restrukturisasi bandara. Utamanya, bandara-bandara yang digunakan oleh tamu-tamu Presidensi G20.
“Khusus Bandara Internasional Ngurah Rai di Bali, akan dilakukan proses perubahan untuk menyambut KTT G20 dengan lebih menonjolkan kesan ke-Indonesia-an,” tutur Dony.
Diketahui Pelita Air masuk ke dalam salah satu sub klaster dan menjadi inisiatif kunci perusahaan BUMN tersebut. Hal tersebut masuk dalam program strategi InJourney tahun 2022-2024