Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju turut menghadiri seremonial pencatatan perdana saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (11/4/2022).
Satu di antaranya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga diminta memberikan sambutan sebagai perwakilan dari pemerintah.
Saat memberikan sambutan, Airlangga menyapa rekan kerjanya di Kabinet Indonesia Maju seperti Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
Baca juga: Jokowi Berharap IPO GoTo Motivasi Anak Muda Berikan Energi Baru Majukan Ekonomi Negara
"Ini menteri yang laporannya (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara/LHKPN) harus lapor lagi karena ada peningkatan aset hari ini,” ucap Airlangga disambut tawa para tamu undangan dan Nadiem.
Diketahui, Nadiem merupakan pendiri Gojek dan telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO Gojek pada 21 Oktober 2019 saat dipilih menjadi menteri.
Setelah menyampaikan candaan tersebut, Airlangga menyebut hari ini menjadi hari yang bersejarah seiring dengan pencatatan saham perdana GoTo yang mengalami kelebihan permintaan.
Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Ini Strategi GoTo Genjot Pertumbuhan Usai Kantongi Dana Segar Rp 15 Triliun
“GoTo go public dengan market cap Rp 400 triliun. GoTo melantai di Bursa dengan kapitalisasi pasar nomor 4 se-Indonesia,” papar Airlangga.
Airlangga berharap ke depan banyak perusahaan khususnya yang bergerak di bidang teknologi melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca juga: GOTO Melantai di Bursa, IHSG Langsung Melejit Capai Rekor Tertinggi ke Level 7.340
"Ini menjadi tanda perusahaan teknologi atau startup tidak harus, tidak perlu (IPO) di luar negeri lagi, tahap awalnya bisa di Indonesia dan setelahnya silakan pergi ke mancanegara," kata Airlangga.
“Kalau di dalam negeri lebih banyak masyarakat Indonesia, dalam hal ini sopir-sopir ojol atau pengemudi yang bisa mengikuti, mendapatkan daripada potensi kenaikan saham dari GoTo,” sambung Airlangga.
Selain Airlangga dan Nadiem, turut hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.