Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wilayah Jakarta Timur dinilai memiliki potensi yang besar dalam pengembangan properti, tetapi perlu diiringi pembangunan kawasan elit dan pusat bisnis untuk menarik minat masyarakat.
Pengamat Properti Ali Tranghanda mengatakan, berdasarkan catatan terkait harga lahan di Jakarta Timur sejatinya masih relatif rendah, namun memiliki pertumbuhan yang sangat signifikan.
Selama lima tahun terakhir, kata Ali, pertumbuhan per kuartalnya mencapai 3,48 persen dan menjadi yang tertinggi di Jakarta.
Baca juga: IKEA Indonesia akan Terus Berekspansi Buka Toko di Pusat Perbelanjaan
"Saat ini wilayah Jakarta Timur sejatinya memang masih dalam sunrise phase alias masih dalam tahap awal perkembangan, dan masih memiliki ruang pertumbuhan yang sangat besar," kata Ali saat Focus Group Discussion (FGD) Membedah Potensi Kawasan Emas Baru di Jakarta Timur, Selasa (12/4/2022).
Menurutnya, saat ini masih banyak tantangan yang masih perlu diselesaikan seiring Jakarta Timur memiliki profil dan karakteristik yang sangat beragam.
Dalam melihat Jakarta Timur, Ali membaginya menjadi tiga bagian zona, pertama bagian utara yang mencakup Pulo Gadung dan Cakung sebagai simpul industri di Jakarta Timur.
Baca juga: Pemerintah Naikkan Level PPKM, Pusat Perbelanjaan Kena Imbasnya
Zona 2 yaitu bagian tengah yang memanjang dari jalan I Gusti Ngurah Rai sampai Kol Sugiono, yang memiliki potensi sebagai kawasan pemukiman.
Sedangkan zona 3 yakni Cawang-Kalimalang sebagai pusat transformasi.
“Satu kota akan berkembang kalau ada pusat bisnis, untuk menumbuhkan menarik masyarakat menengah atas untuk menetap, kemudian perlu ada juga kawasan elit, ini yang tidak ada di Jakarta Timur sehingga harus dibuat," paparnya.
"Ini misalnya sudah dimulai dengan Jakarta Garden City di Cakung, tapi karakteristiknya itu agak berbeda karena karena zona 1 itu sebenarnya jangkarnya dari Kelapa Gading.
Sehingga wilayah zona 2 ini yang paling tepat untuk dikembangkan sebagai kawasan elit sekaligus cikal pengembangan kawasan emas di Jakarta Timur,” sambung Ali.
Baca juga: Asosiasi Pusat Perbelanjaan Berharap PPKM Level 3 Tak Berlangsung Lama
Pada kesempatan yang sama, Kepala Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan Jakarta Timur Widodo Soeprayitno menjelaskan, meski selama ini wilayah Jakarta Timur kerap dinilai tertinggal dibandingkan wilayah lain di Jakarta, namun pihaknya telah menyusun sejumlah rencana pengembangan wilayah sesuai dengan potensi-potensi yang dimilikinya.
Apalagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini tengah menggodok Rancangan Perintah Gubernur (Rapergub) yang akan memudahkan pengembangan kawasan.
“Pemprov sedang menggodok Rapergub dimana isinya akan lebih ramah terhadap investasi yang masuk ke Jakarta.
Misalnya dahulu dalam satu zonasi hanya bisa dibangun 30 persen kini dilonggarkan menjadi 60 persen. Melalui regulasi yang sedang disiapkan ini akan memudahkan investasi,” tuturnya.