Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mewacanakan akan menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.
Menanggapi hal tersebut Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono mengatakan, tidak terlalu berdampak terhadap operasional armada khususnya dalam hal tarif untuk penumpang.
Ia mengungkapkan, bahwa kenaikan harga BBM tak selalu berdampak terhadap operasional armada kendaraan umum.
Baca juga: Update Harga BBM Pertalite dan Pertamax di SPBU Seluruh Indonesia Hari Ini, 20 April 2022
“Kenakan harga BBM tidak selalu harus menaikan tarif operasional. Meski begitu kita akan terus melakukan evaluasi dan menghitung ulang berapa dampak besarannya dari kenaikkan itu,” ucap Sigit, Kamis (21/4/2022).
Jadi, lanjut Sigit, meski ada kenaikan BBM tidak sepenuhnya tarif kendaran umum akan naik 100 persen karena tentu akan dilakukan efisiensi.
“Saat ini memang secara keseluruhan armada taksi Blue Bird sudah menggunakan minimum BBM jenis Pertalite dan sebagian sudah Pertamax,’ ucap Sigit.
Baca juga: Menteri ESDM: Stok BBM dan LPG Termasuk Pertalite Tahun Ini Aman
Kemudian Sigit juga menjelaskan, saat ini Blue Bird juga sudah mulai mengkonversi kendaraan konvensional dengan BBM menjadi kendaraan listrik yang jumlahnya 30 unit.
Wacana terkait kenaikan BBM jenis Pertalite ini sebelumnya disampaikan Menteri ESDM, yang memberi sinyal adanya kenaikan sebesar Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per liter untuk Pertalite.
Saat ini harga BBM jenis Pertalite sendiri dipatok Rp 7.650 per liter.