News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wapres Maruf Amin Sebut Fungsi Uang Elektronik Kian Luas, Tak Cuma untuk Bayar Tol 

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pembayaran dengan uang elektronik. Wapres Maruf Amin Sebut Fungsi Uang Elektronik Kian Luas, Tak Cuma untuk Bayar Tol 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin mengatakan, meningkatnya popularitas uang elektronik sebagai alat pembayaran menjadikan fungsinya kian meluas. 

Maruf Amin mengungkapkan, kegunaan uang elektronik bertambah dari fungsi semula terbatas pada kebutuhan membayar tol nontunai. 

"Kini pemanfaatan uang elektronik telah merambah pada aneka macam kebutuhan layanan masyarakat, mulai dari pembayaran tagihan pajak dan retribusi, transportasi publik, belanja daring, investasi, hingga penyaluran dana sosial," ujarnya dalam acara “LinkAja Syariah, Milad ke-2”, Jumat (22/4/2022).

Baca juga: Panja DPR Sepakat Selamatkan Garuda Indonesia, Erick Thohir: Dukungan Politik DPR Sangat Penting

Lebih lanjut, Maruf Amin menilai potensi besar ekonomi digital, termasuk uang elektronik turut menjadi faktor pendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi nasional. 

"Ekonomi dan keuangan syariah yang menjadi satu di antara penopang ketahanan ekonomi nasional, juga merasakan dampak positif yang dibawa oleh teknologi digital sebagai akselerator pengembangan sektor-sektor ekonomi dan keuangan syariah," katanya. 

Secara khusus, Wapres ingin menyampaikan apresiasi kepada layanan LinkAja Syariah, yang juga berperan dalam menumbuhkan literasi dan inklusi keuangan syariah.

Baca juga: Wapres Maruf Amin: Transaksi Uang Elektronik Tumbuh 41,35 Persen Capai Rp 27,1 Triliun 

"Dengan meningkatnya literasi dan inklusi keuangan syariah di masyarakat, maka akan menjadi daya ungkit terhadap perluasan pangsa pasar keuangan syariah yang saat ini masih terbilang rendah yakni sekira 10 persen dari total pangsa pasar nasional," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini