Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang tahun 2021, Amar Bank mencatatkan total Pinjaman sebesar Rp 2,4 triliun atau tumbuh sebesar 40,1% secara tahunan (YoY).
Total pinjaman tersebut mayoritas dikontribusi oleh platform pinjaman digital Tunaiku yang menyalurkan Rp2 triliun atau naik 63 persen yoy. Secara keseluruhan, portofolio pinjaman Amar Bank mencapai 65 persen untuk pinjaman produktif.
Hal tersebut menunjukkan bahwa dari sisi penyaluran pinjaman, Amar Bank tetap bertumbuh dengan terus mendukung sektor yang produktif di 2021.
Sisi pendanaan, dana pihak ketiga terus meningkat sepanjang 2021 menjadi sebesar Rp3,1 triliun atau naik 38,6% yoy dengan omponen CASA berkontribusi sebesar 36 persen.
Produk tabungan, sebagai salah satu komponen pendanaan, berhasil tumbuh sebesar 56,1% yoy.
Baca juga: Maucash Siapkan Pinjaman Tanpa Agunan untuk UMKM di Showcase and Business Matching 2022
Kondisi tersebut menunjukkan ekosistem digital bank ini yang semakin adaptif dan efisien dalam melakukan penghimpunan dana disaat pandemi, khususnya melalui bank digital, Senyumku.
Pendapatan bunga tercatat sebesar Rp702,2 miliar atau naik 7,7% yoy dan Beban Bunga sebesar Rp220 miliar atau naik 16,3% YoY, sehingga pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp482,2 miliar atau naik 4,2% YoY.
Baca juga: Didukung Astra, P2P Lending Batumbu dan Maucash Lanjutkan Pembiayaan ke UMKM
Sementara itu, biaya operasional tercatat sebesar Rp376,4 miliar yang mayoritas dialokasikan untuk meningkatkan kegiatan pemasaran secara digital pada 2021.
Amar Bank tetap berhasil meraih laba bersih pada tahun 2021 sebesar Rp4,1 miliar, sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Kuartal I 2022, CIMB Niaga Finance Salurkan Pembiayaan Baru Rp 2,35 Triliun
Meski demikian, total aset yang dimiliki Amar Bank berhasil tumbuh 28,2% YoY, dari sebelumnya Rp4 triliun menjadi Rp5,2 triliun.
Sepanjang 2021, Amar Bank juga berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati. Dengan upaya tersebut, NPL dapat ditekan di level yang lebih rendah pada tahun 2021, yaitu sebesar 1,7% dibandingkan tahun 2020 yaitu sebesar 4,8%.
Dihadapkan dengan tantangan dan risiko dari kondisi pandemi, rasio likuiditas Amar Bank tetap solid di tahun 2021. LCR tercatat sebesar 1906% menunjukkan likuiditas Amar Bank yang tergolong baik, sementara KPMM tercatat di posisi yang kuat sebesar 29,9%, jauh di atas ketentuan regulasi sebesar 10%.
Executive Vice President Finance Amar Bank, David Wirawan menyatakan, sepanjang 2021, Amar Bank tetap mencatatkan kinerja yang positif yang ditopang oleh dua faktor, yaitu aktivitas bisnis yang mulai pulih dan ekonomi domestik yang perlahan mulai bangkit.
David menambahkan, pihaknya mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit seiring dengan kebutuhan masyarakat yang perlahan meningkat.
Dia optimis untuk bisa memenuhi persyaratan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun di tahun 2022.