Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) meluncurkan resin yang bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan alat suntik, Trilene RI20HC02.
Resin berjenis Polypropylene ini dirancang khusus untuk memenuhi standar medis terketat bagi aplikasi alat suntik yang juga mendukung percepatan program vaksinasi dan booster Covid-19 di Indonesia.
General Manager Technical Service and Product Development Chandra Asri Supriyanto mengatakan Trilene RI20HC02 telah lolos pengujian biokompatibilitas alat medis dan bersertifikasi sesuai dengan standar ISO 10993.
Baca juga: Lanjutkan Program Ekonomi Sirkular Aspal Plastik, Ini Target Chandra Asri Hingga 2023
Resin ini aman digunakan sebagai aplikasi perangkat alat medis karena telah diuji kesesuaiannya dalam mengelola risiko biologis.
"Dengan ketersediaan pasokan bahan baku dan nilai rantai yang lebih terjamin, kami berharap Trilene RI20HC02 bisa membantu memenuhi kebutuhan alat kesehatan dalam negeri dan juga mendorong substitusi impor dengan memperbesar tingkat komponen dalam negeri (TKDN)," kata Supriyanto dikutip Selasa (26/4/2022).
Perangkat alat kesehatan ini juga telah dipastikan tidak memiliki efek fisiologis yang berpotensi membahayakan bagi manusia.
Baca juga: Pemudik Diminta Suntik Booster Sebelum Pulang Kampung
Selain bersertifikasi medis, Trilene RI20HC02 menawarkan daya tahan terhadap gamma irradiation sekaligus memenuhi standar daya serap UV.
Trilene RI20HC02 yang memiliki tingkat kebeningan baik juga cocok untuk digunakan pada aplikasi wadah transparan serta aplikasi general injection lainnya.
Selain itu, Chandra Asri komitmen mengembangkan industri petrokimia nasional guna mendukung pemerintah dalam menciptakan kemandirian sektor industri dalam negeri.
Salah satunya dengan menghadirkan kompleks petrokimia kedua berskala global, CAP2.
Beroperasinya CAP2 nanti akan melontarkan kapasitas produksi Chandra Asri dari 4,7 juta ton menjadi 8,9 juta ton per tahun.