Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Bill Gates menanggapi tudingan yang menyebut ia menanam microchip untuk melacak orang yang menggunakan vaksin Covid-19.
Miliarder satu ini memang kerap menjadi target serangan teori konspirasi Covid-19 yang berkembang di media sosial.
Melansir dari newsweek.com, pendiri dan mantan CEO raksasa teknologi Microsoft yang aktif di beberapa aksi filantropi ini, mengeluarkan dana hingga miliaran untuk pengembangan vaksin. Namun sejak tahun 2020, Gates menjadi sasaran beberapa teori konspirasi Covid, salah satunya teori mengenai vaksin Covid-19 yang ia biayai mengandung microchip yang dapat melacak orang.
Baca juga: Prediksi Bill Gates, Akan Muncul Pandemi yang Lebih Buruk dari Covid-19
Teori ini berkembang luas, hingga menurut salah satu survei YouGov pada Mei 2020, hampir 45 persen orang yang disurvei di AS mengatakan mereka percaya Bill Gates ingin menggunakan kampanye vaksinasi massal melawan Covid-19, untuk menanamkan microchip pada orang-orang, yang akan digunakan untuk melacak orang dengan ID digital.
Gates mulai menyinggung kembali teori konspirasi itu, selama pembicaraan TED yang diadakan minggu lalu. Selama pembicaraan tersebut, Bill Gates juga membahas strategi untuk memerangi pandemi di masa depan, dan mengusulkan tim Global Epidemic Response and Mobilization (GERM) yang akan bekerja secara khusus untuk mendeteksi potensi wabah penyakit,.
Saat ditanya oleh pejabat TED Helen Walters, bagaimana cara Gates menghadapi kritik dan informasi palsu mengenai vaksin yang ia kembangkan, Gates mengungkapkan ia dan yayasannya hanya berniat menyelamatkan puluhan juta nyawa dari pandemi Covid-19.
“Yah, itu agak aneh. Sekarang, yayasan kami, Gates Foundation, sangat terlibat dalam vaksin, penemuan vaksin baru, pendanaan vaksin, dan kami sangat bangga bahwa melalui upaya bersama seperti GAVI, itu telah menyelamatkan puluhan juta nyawa. Jadi agak ironis jika seseorang berbalik dan mengatakan tidak, kami menggunakan vaksin untuk membunuh orang atau untuk menghasilkan uang atau, Anda tahu, kami memulai pandemi, bahkan beberapa hal aneh seperti itu entah bagaimana saya ingin melacak lokasi individu karena saya sangat ingin tahu di mana semua orang. Saya tidak yakin apa yang akan saya lakukan dengan informasi itu.” ungkap Bill Gates.
Baca juga: Bill Gates Inves Hingga 15 Miliar Dolar AS untuk Teknologi Bersih
Gates menambahkan, ia berharap orang-orang bisa lebih rasional saat menerima informasi mengenai vaksin Covid-19, agar tidak termakan berita palsu.
Ini bukan kali pertama pria berusia 66 tahun ini menolak konspirasi mengenai microchip yang tertanam di vaksin Covid-19. Pada Januari lalu, selama sesi wawancara Twitter dengan Devi Sridhar, ketua Kesehatan Masyarakat Global di Universitas Edinburgh, Gates mengatakan ia memang sering menjadi sasaran dari berita hoax.
“Orang-orang seperti Anda dan saya dan Anthony Fauci telah menjadi sasaran banyak informasi yang salah. Saya tidak menyangka itu. Beberapa di antaranya seperti saya meletakkan chip di lengan tidak masuk akal bagi saya, mengapa saya ingin melakukan itu?” ujar Gates.
Bill Gates 'Ramal' Manusia Kerja Lewat Dunia Metaverse, Ini 'Ramalannya' dari Wabah Hingga Medsos
Co-founder Microsoft Bill Gates memprediksi kehidupan manusia pada tahun-tahun mendatang akan lebih dalam menyelami dunia digital.
Gates berpandangan kehidupan umat manusia akan serba digital. Bahkan, setelah pandemi Covid-19 selesai. Gates melihat perkembangan yang begitu pesat.
Ia mencontohkan, bagaimana sekarang kita berbelanja bahan makanan secara online atau peralihan dari video chat ke pertemuan online. Lalu, Gates memprediksi Metaverse akan mengubah kebiasaan di dunia kerja.