Laporan Wartawan Tribunnews, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 80 juta lebih warga yang menjalani mudik merayakan Idul Fitri 1443 Hijriah diharapkan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah setelah didera pandemi Covid-19.
Diperkirakan ada sekitar Rp 72 triliun dana yang dibawa pemudik ke kampung halaman dan berkontribusi mengembangkan ekonomi daerah di mana Indonesia sudah siap menawarkan destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif.
Selama libur Lebaran, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, berupaya untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat dan disiplin.
"Akan berdampak besar peluang bisnis dan besar Rp 72 triliun yang harus diambil pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya, pada Jumat (29/4/2022).
Baca juga: Cegah Kelangkaan, Menteri ESDM Minta Keterisian BBM di SPBU Jalur Mudik Minimal 60 Persen
Pihaknya terus menyiapkan SDM, produk oleh-oleh, ada posko mudik aman dan mudik sehat bekerja sama dengan TNI, Polri dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama libur Ramadhan.
"Kita membuat travel plan untuk memecah kepadatan lalu lintas menuju destinasi desa wisata yang ada di sepanjang jalur mudik, dan ini bisa menjadi rekreasi mudik untuk membuat mudik berbeda dengan sebelum-sebelumnya," kata dia.
Baca juga: Hindari Macet, Pemerintah Imbau Pemudik Tidak Berangkat Malam Hari saat ke Pelabuhan Merak
Selama Ramadan ini, pihaknya mendorong sektor ekonomi kreatif terus berkembang melalui program Kelana Ramadhan.
"Ini merupakan tepat sasaran dimana para pelaku ekonomi kreatif selama dua tahun terakhir tidak memiliki pekerjaan saat pandemi Covid-19. Saat Ramadhan ini ide gagasan baru ini bisa kita kolaborasi membangun dan mencipta pekerjaan," ujar Sandiaga Uno.
Baca juga: Pemudik Pakai Kendaraan Roda Dua Mulai Padati Jalur Arteri, Tapi Masih Terkendali
Lebih lanjut ia menjelaskan saat ini setiap ekonomi kreatif tengah menghadapi tantangan untuk semakin berkembang di masa peralihan dari pandemi ke endemi Covid-19.
"Proses tantangan ekonomi menuju endemi, bersama Presiden Jokowi untuk menyiapkan pelaku ekonomi kreatif bisa naik kelas. Ini yang kita harapkan dari program Kelana Ramadhan," jelas Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno menyebutkan dengan semangat ramadhan berbagi, para pelaku kelana Ramadhan berbagi ide, gagasan, pemasaran, pendampingan, dan pelatihan.
Sehingga diharapkan di bulan ramadhan omset mereka meningkat dengan kualitas baik.
"Kelana Ramadan ini menjadi satu harapan, kita bisa lihat antusiasme di Banda Aceh, di Jakarta, dan kita akan bergerak ke Solo, ini seperti safari Ramadhan tetapi ini bentuknya berbagi peluang usaha dan penciptaan lapangan kerja," tutur Sandiaga Uno.
Ia mengungkapkan hal tersebut sesuai dengan bulan Ramadhan dilajukan dengan inisiasi program Kabupaten Kota Kreatif.
"Kita akan menyentuh lebih dari 35 kota kreatif yang kita dorong untuk mengembangkan salah satu subsektor ekonomi kreatif di kota tersebut. Sehingga harapannya ekonomi kreatif menjadi lokomotif kebangkitan ekonomi kita," terang Sandiaga Uno.
Melalui momentum libur Lebaran, dia mengharapkan, sektor ekonomi bisa bangkit lebih baik, bangkit bersama dan menata ekonomi baru kita lebih baik.
"Pandemi mengajarkan kita banyak hal, bagaimana destinasi wisata harus memenuhi CHSE. Produk sentra ekonomi kreatif harus menawarkan produk-produk berkualitas sesuai sub sektor diandalkan. Semoga ini bisa terwujud di bulan Ramadhan ini," ujar Sandiaga Uno.