“Bahkan di titip pencapaian dan titik zona nyaman, dia selalu bertanya, ‘cukupkah ini? etiskah ini? apakah ini bertolak belakang dengan keyakinan saya?’ Dan pertanyaan-pertanyaan yang kritis itu yang mengantarkan dia ke keputusan yang selalu lebih baik,” tuturnya.
Yufi juga menggarisbawahi pentingnya rasa percaya terhadap jati diri seperti yang ditunjukkan Vita dalam menjalani karirnya di bidang STEM.
“Mau dia perempuan, Muslim, engineer, dia nggak pernah merasa kurang dengan rekan-rekan lainnya, karena dia punya skills, dia punya ilmu, dia punya pengalaman, dan dia bisa menggunakan semua itu untuk memberikan hasil yang baik,” pungasnya.
Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Rekayasawan Perempuan Indonesia di SpaceX: Percaya Diri dan Selesaikan Pekerjaan Anda dengan Baik.