TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Miliarder Elon Musk harus kehilangan kekayaannya hingga senilai 12 miliar dolar AS pada Rabu (19/5). Hal tersebut buntut dari beberapa cuitannya di akun Twitter miliknya terkait politik hingga ESG.
Memang, Musk semakin vokal sejak memberikan tawaran senilai 44 miliar dolar AS untuk Twitter. Saham Tesla Inc. merosot ke level terendah tahun ini, menghapus 12,3 miliar dolar AS dari kekayaannya, sementara Twitter memperpanjang penurunannya.
Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Harga Pangan Naik, PBB Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2022
Adapun, Musk telah menulis cuitan bahwa ESG adalah penipuan setelah Tesla kehilangan tempatnya di indeks S&P Global yang melacak perusahaan pada standar lingkungan, sosial, dan tata kelola mereka.
Dia pun memperkirakan bahwa serangan politik terhadapnya akan meningkat secara dramatis dalam beberapa bulan mendatang.
Dalam tweet terpisah, Musk mengatakan dia mendukung Demokrat di masa lalu karena mereka kebanyakan adalah partai kebaikan. Namun, ia kini telah berupah pikiran dan membelok ke Republik.
Baca juga: Elon Musk Balas Cuitan Jokowi: Merasa Terhormat Telah Bertemu di Starbase
"Mereka telah menjadi partai perpecahan & kebencian, jadi saya tidak bisa lagi mendukung mereka dan akan memilih Republik," katanya dikutip dari Reuters, Kamis (19/5).
Secara total, Musk mencukur kekayaannya hingga 60,4 miliar dolar AS dari kekayaannya tahun ini. Kekayaan senilai 49 miliar dolar AS sejak tawarannya untuk Twitter bulan lalu, karena pasar yang lebih luas jatuh dan karena beberapa investor di Tesla semakin khawatir tentang bagaimana dia mendanai tawarannya untuk raksasa media sosial itu.
Meskipun demikian, Bloomberg Billionaires Index masih mencatat Musk sebagai orang terkaya di dunia. Total kekayaan yang saat ini dimiliki masih sekitar 209,9 miliar dolar AS.
artikel ini sudah tayang di Kontan dengan judul Gara-Gara Cuitannya, Elon Musk Kehilangan Kekayaan hingga US$ 12 Miliar dalam Sehari