Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VI DPR RI akan memanggil direksi PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) seiring anjloknya saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dalam beberapa hari terakhir.
Anak usaha perusahaan BUMN PT Telkom itu diketahui bahwa salah satu yang berinvestasi di GoTo.
"Kita mintakan penjelasan apakah ada unsur moral hazard dalam investasi Telkomsel ke GoTo," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Sarmuji, dalam pesan yang diterima Tribunnews.com, Kamis (19/5/2022).
Legislator Partai Golkar itu menilai seharusnya investasi BUMN ke perusahaan swasta harus dilakukan dengan pertimbangan prospek bisnis, bukan pertimbangan yang lain.
"Kita akan menilai pertimbangan bisnisnya seperti apa, mengingat GoTo sendiri merupakan perusahaan yang merugi sebelum IPO dilakukan. Tentu investasi ke perusahaan seperti ini sangat berisiko," ujar dia.
"Apakah risiko ini juga sudah diperhitungkan, nanti akan cari tahu dalam rapat Komisi VI. Yang jelas dalam masa sidang ini (Telkomsel akan dipanggil)," kata Sarmuji.
Sebagai informasi, saham GoTo terus anjlok selama 30 hari terakhir perdagangan.
Bahkan saham GoTo ditutup dalam zona merah selama 11 hari dengan akumulasi penurunan 65,24 persen.
Harga saham GoTo juga sempat terlempar dan ditutup dengan Rp194 per lembar saham.
Dengan harga ini, berarti nilai kapitalisasi pasar GoTo sudah anjlok 42,6 persen dibanding saat penawaran umum perdana (IPO).
Pada saat IPO harga yang ditawarkan adalah Rp338 per lembar saham.
Telkomsel sendiri membeli saham GoTo di level Rp72 juta per lembar pada 2021 sebagai bagian dari penyertaan jangka panjang pada instrumen keuangan.
Berdasarkan laporan keuangan Telkom per Maret 2022, Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) untuk investasi dalam bentuk Obligasi Konversi (CB) tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara Rp2,11 triliun dengan kurs sekitar Rp14.370.