News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lepas Ketergantungan Energi Rusia, Jerman Bakal Impor Gas dari Afrika

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Tusia Vladimir Putin tetap mengharuskan Uni Eropa membayar gas yang dibelinya dari Rusia dengan rubel. Foto Presiden Vladimir Putin di jaringan pipa gas Rusia di Vladivostok, 2011.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Pemerintah Jerman tengah melakukan kunjungan kerja ke beberapa wilayah Afrika, kunjungan tersebut dimaksudkan untuk menjadikan Afrika sebagai eksportir gas utama Jerman.

Mengutip dari Reuters, kunjungan tersebut dilakukan pemerintah Jerman selama tiga terhitung sejak tanggal 22 sampai 24 Mei 2022.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz menjelaskan kunjungan dimulai dengan meninjau pabrik gas yang ada di wilayah Afrika Barat tepatnya di Senegal dan Niger, kemudian dilanjutkan dengan pabrik gas di kawasan Afrika Selatan.

Baca juga: Volkswagen Dirikan Pabrik Kedua di Jerman untuk Produksi Kendaraan Listrik

Upaya kerja sama ini dilakukan Jerman demi mendapatkan sumber energi baru, agar pihaknya tidak lagi bergantung pada impor gas dari Rusia. Terlebih saat ini UE tengah mengembargo cadangan migas Rusia, imbas invasi yang dilakukan Putin pada Ukraina.

Sebelum Jerman resmi melakukan kunjungan, Uni Afrika sendiri telah lama memberikan lampu hijau kepada negara - negara di Eropa untuk dapat menjalin kerja sama bilateral di bidang energi.

Bahkan Presiden Senegal Macky Sall, menyatakan kesiapan negaranya dalam mencukupi semua kebutuhan pasar Eropa dengan memasok LNG sebanyak 2,5 juta ton di tahun 2023 dan 10 juta ton pada 2030 mendatang.

Baca juga: Uni Eropa Beri Lampu Hijau, Jerman dan Italia Boleh Buka Rekening Rubel untuk Beli Gas Rusia

“Semuanya terbuka, dan kami ingin bekerja sama dengan Jerman dalam konteks ini,” kata Sall.

Dengan adanya kerja sama tersebut, selain dapat mengurangi ketegantungan Jerman atas impor Rusia, langkah ini juga dapat membantu Senegal untuk mengeksplorasi ladang gasnya. Meski pemerintah Jerman belum memberikan pernyataan lebih lanjut mengenai kapan kerja sama antara negaranya dengan Senegal akan dimulai.

Namun menurut kabar yang beredar kerja sama keduanya akan dimulai setelah acara KTT G7 yang diselenggarakan pada bulan Juni mendatang, dimana Jerman akan menjadi tuan rumah sementara Uni Afrika dan Afrika Selatan akan diundang sebagai tamu kehormatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini