TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Harga saham perusahaan teknologi dan digital terus mengalami tekanan.
Akibatnya, para investor pun terus menjual portofolio mereka di sektor ini.
Aksi jual juga terjadi pada PT Bank Jago Tbk (ARTO).
GIC Private Limited mengurangi kepemilikan sahamnya di PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Baca juga: IHSG Berpotensi Tembus Level 7.000, Cermati Sejumlah Saham Ini
Hal ini terungkap dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (24/5/2022).
Di akhir perdagangan Selasa (24/5), harga saham ARTO tutup di Rp 7.900 per saham.
Rabu (25/5/2022) pukul 14.49 WIB, saham ARTO anjlok 5,06 % menjadi Rp 7.500 per saham.
Sebulan terakhir, harga saham ARTO turun 39,52 % . Dan year to date terjun bebas hingga 56,71 % .
Baca juga: IHSG Jeblok, Investor Asing Tetap Buru Saham-saham Ini
Berdasarkan surat Direktur PT Ficomindo Buana Registrar, Jimmi Maulana Sidik ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 24 Mei 2022, sebelumnya kepemilikan perusahaan perusahaan sovereign wealth fund (SWF) Singapura itu masih menguasai saham ARTO sebanyak 1.278.260.418 saham.
Per 23 Mei 2022, kepemilikan GIC atas saham ARTO berkurang menjadi 1.276.174.518 saham.
Baca juga: IHSG Naik 1,39 Persen ke 6.918, Investor Asing Serap Saham ADRO, UNVR dan INCO
Jadi GIC telah "membuang"" saham ARTO sebanyak 2.075.900 saham. Belum ada informasi di harga berapa GIC menggelar aksi jual saham ARTO tersebut.
Namun keterbukaan itu menyebut perubahan data per tanggal 23 Mei 2022. Saat itu harga saham ARTO tutup di Rp 7.800 per saham. (Ahmad Febrian)