Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan alasan banyaknya travel gelap yang beroperasi pada mudik Lebaran 2022.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengungkapkan, alasan banyaknya travel gelap yang beroperasi dan digunakan masyarakat karena akses menuju terminal bus yang cukup jauh.
“Selain itu, alasan lain yaitu layanan travel gelap yang menjemput penumpangnya sesuai titik yang diminta atau bisa juga di rumah mereka,” kata Budi Setiyadi, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Cerita Sopir Travel Jakarta-Bandung, Pilih Tak Mudik Karena Belum Punya Bekal
Budi juga menyebutkan, bahwa kehadiran travel gelap ini tentu meresahkan karena tidak terawasi setiap pergerakannya.
Selain travel gelap mematok harga yang lebih mahal dibandingkan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), lanjut Budi, tetap digemari masyarakat karena kelebihannya dijemput.
“Selain itu kenyamanan dan keselamatan mudik dengan travel gelap ini juga tidak terjamin. Karena satu kendaraan diisi oleh empat sampai lima orang belum termasuk barang-barang,” kata Budi.
Untuk mengantisipasi penggunaan travel gelap ini, Budi mengungkapkan, Kemenhub berinisiatif menjadikan travel gelap menjadi penghubung atau feeder ke Terminal, agar penumpang tetap menggunakan bus AKAP.
Baca juga: Kurangi Angka Kecelakaan Libatkan Bus dan Truk, Kemenhub Dorong Penggunaan Stiker Pemantul Cahaya
"Saya sedang melakukan pembenahan, jadi travel gelap atau taksi gelap ini kita akan respon sebagai salah satu feeder yang ada di terminal," ucap Budi.