Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi, akan ada pergeseran pembelian produk di e-commerce pada 2022.
Menurutnya, saat ini pandemi mulai surut dan pembelian produk kesehatan pasti akan turun karena akan mulai bergeser kebutuhannya.
“Kita lihat nanti outlook-nya seperti apa, apakah tren belanja online ini akan turun karena saat ini sudah ada pergeseran pembelian kebutuhan produk saat pandemi mulai surut,” kata Bhima dalam diskusi virtual, Kamis (2/5/2022).
Baca juga: Penggunaan PayLater untuk Berbelanja Online Mengalami Peningkatan di 2022
Ia juga mengungkapan, nantinya akan ada koneksi antara online to offline seperti eksekusi pembayaran melalui online tetapi barang yang dibeli ada di toko offline.
“Kita akan lihat nanti digitalisasi kedepannya apakah ada perubahan pembelian produk yang dibeli dan cara membelinya seperti apa,” kata Bhima.
Selain itu Bhima juga menjelaskan, tentunya nanti akan ada perubahan perilaku kembali mengenai berbelanja karena faktor ekonomi dan juga pandemi ini.
Sementara itu menurut data dari Katadata Insight Center, tren berbelanja online pada 2021 mengalami peningkatan signifikan.
Baca juga: 4 Hal Wajib Diperhatikan sebelum Jualan Online Minim Modal, Kunci Raih Cuan dalam Satu Genggaman
Sepanjang 2021 jumlah transaksi rata-rata per bulan terus meningkat. Pada Januari 2021 jumlah transaksi berbelanja online sebesar 7,4 persen, kemudian pada Maret 2021 mengalami peningkatan sebesar 8,3 persen.
Peningkatan jumlah transaksi juga terus meningkat hingga Desember 2021 menjadi 9,4 persen. Adek M. Reza mengungkapkan, peningkatan jumlah transaksi ini didorong adanya festival belanja online selama 2021.
“Festival belanja online nasional ampuh memicu kenaikan volume transaksi online di e-commerce sejak 3 Mei 2021 hingga 12 Desember 2021 mengalami peningkatan," katanya.