Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Multi Harapan Utama (MHU), anak usaha MMS Group, konsisten memasok batubara untuk kebutuhan sejumlah pembangkit listrik yang dialirkan di wilayah Jawa dan Bali.
Salah satu perusahaan pembangkit listrik yang jadi pelanggannya adalah PT Shenhua Guohua Pembangkitan Jawa Bali (SGPJB) sejak tahun 2020 dengan rata-rata pasokan mencapai 1 juta ton batubara per tahun.
Head of Corporate Strategy and Communication MHU Adri Martowardojo mengatakan, kerjasama yang terjalin antara MHU dengan SGPJB ini adalah hasil dari hubungan yang terjalin dengan baik selama ini, untuk mendukung ketahanan energi dan listrik di Indonesia.
Baca juga: Harga Batubara Dorong Pertumbuhan Laba Bersih RMK Energy di Kuartal I 2022
Dia menjelaskan, sampai akhir 2021, total produksi batubara MHU mencapai sekitar 13,8 juta ton/tahun. Volume produksi ini naik 25 persen jika dibandingkan realisasi produksi batubara di tahun 2020.
Saat ini MHU merupakan salah satu produsen batubara dengan kenaikan produksi yang signifikan dalam 3 tahun terakhir, dengan tujuan penjualan batubara mulai dari ke pasar domestik hingga ke 14 negara.
Atas pencapaian selama ini dan konsistensinya memasok batubara ke SGPJB, MHU diganjar penghargaan dari SGPJB lewat sebuah acara seremoni di Hotel Gran Melia Jakarta pada 31 Mei 2022.
Menurut Adri, apresiasi ini merupakan bentuk penghargaan atas komitmen PT MHU dalam memasok PLTU Jawa-7 yang dikelola SGPJB secara konsisten.
Baca juga: Imbas KA Pengangkut Batubara Mogok Penumpukan Penumpang KRL Terjadi di Stasiun Tanah Abang
Selain itu, apresiasi ini juga merupakan bukti konsistensi MHU dalam memenuhi kebutuhan batubara domestik/Domestic Market Obligation (DMO).
“Apresiasi yang diberikan SGPJB kepada MHU merupakan bentuk nyata konsistensi dan komitmen kami dalam pemenuhan DMO dari pemerintah. Hal ini sejalan dengan visi grup kami untuk berkontribusi pada program ketahanan energi nasional dimana MHU merupakan portofolio kami dibawah MMS Resources,” kata Adri Martowardojo.