News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyakit Mulut dan Kuku

Penyakit PMK Bikin Harga Sapi Merosot Hingga Rp 5 Juta Per Ekor

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang saat merawat sapi yang siap dijual menjelang hari raya Idul Adha 2022 di kawasan D.I Panjaitan, Jakarta Timur, Sabtu (11/6/2022). Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mengatakan karena meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat harga sapi kurban di Indonesia mengalami kenaikan hingga Rp7 juta per ekor. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi Towaf mengatakan akibat dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang pada ternak berimbas pada harga jualnya.

Dia melaporkan harga sapi yang terkena wabah virus PMK turun menjadi Rp 2 juta sampai Rp 5 juta dari harga aslinya di kisaran Rp 30 juta per ekor.

“Kondisi yang ada di lapangan saat ini harga jual sapi perah akibat dari PMK bisa turun mencapai Rp 2 juta–Rp 5 juta per ekor. Ini tragis,” kata dia pada Kontan.co.id, Minggu (12/62022).

Dia memperkirakan, total kerugian yang ditanggung peternak secara nasional bisa mencapai Rp 20 triliun imbas dari wabah PMK yang terparah menjangkiti sapi perah.

Baca juga: Terkena Imbas Penyakit Mulut dan Kuku, Penjualan Daging Sapi di Pasar Sleman Turun Drastis

Sementara kerugian lain yang ditanggung oleh peternak yaitu penurunan produksi susu sapi perah. Dalam catatannya produktivitas sapi perah saat ini sudah turun mencapai 80 % secara nasional.

Baca juga: Penjualan Hewan Kurban di Bandar Lampung Tidak Terpengaruh Wabah Penyakit Mulut dan Kuku

“Produksi susu kita secara nasional yang tadinya berkontribusi dalam negeri sebanyak 20 % , saat ini sudah tidak sampai 10 % , jika ini terus terjadi maka ketergantungan akan inpor juga semakin tinggi,” tambahnya.

Dia menjelaskan bahwa tingkat penularan pada sapi ternak sangat cepat bisa melalui udara. Sementara tingkat kematiannya di Indonesia saat ini mencapai 2 % pada sapi dewasa dan 30 % pada sapi pedet atau anak sapi.

Laporan Reporter: Lailatul Anisah | Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini