News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Survei: Pola Konsumsi Masyarakat Berubah Saat Terjadi Lonjakan Harga-harga

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lapak pedagang cabai rawit di Pasar Induk Bulungan, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Laju inflasi pada bulan Mei 2022 terpantau merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19. TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laju inflasi pada bulan Mei 2022 terpantau merupakan yang tertinggi selama pandemi Covid-19. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan laporan menyentuh 3,55 persen secara year on year (yoy).

Di tengah kondisi peningkatan harga tersebut, Danareksa Research Institute (DRI) melihat adanya terdapat perubahan pola konsumsi masyarakat.

“Perubahan konsumsi masyarakat terjadi pada kebutuhan sekunder dan tersier. Namun, konsumsi kebutuhan primer masih relatif terjaga,” tulis Kepala Ekonom DRI Rima Prama Artha dalam Laporan Inflasi dan Konsumsi Masyarakat edisi Juni 2022.

Rima menjelaskan, berdasarkan survei DRI, sebanyak 58,47 persen masyarakat memilih untuk mengurangi pembelian makanan dan minuman di luar. Sedangkan sekitar 15,84 % masyarakat memilih untuk mengurangi konsumsi makanan pokok.

Sebanyak 52,90 % masyarakat juga memilih untuk mengurangi aktivitas hiburan dan 48,84 % masyarakat lebih memilih untuk mengurangi belanja pakaian di tengah peningkatan harga.

Sebanyak 11,43 % masyarakat menyiasati peningkatan harga dengan membeli lebih banyak barang-barang promo atau diskon dan sebanyak 9,05 % menyiasati dengan membeli barang dengan harga yang lebih rendah dari biasanya.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga The Fed Pengaruhi Pinjaman Bank untuk Kredit Rumah Hingga Mobil

Di tengah peningkatan inflasi, masyarakat juga memilih untuk menambah penghasilan. Sebanyak 6,61 % masyarakat meningkatkan penghasilan dengan menambah jam kerja. 0

Sedangkan 3,42 % masyarakat meningkatkan penghasilan dengan bekerja lebih dari satu tempat atau bidang, dan 2,55 % memilih untuk meningkatkan penghasilan dengan menambah produksi.

Namun rupanya, ada juga masyarakat yang memilih untuk tidak merubah pola konsumsi.

Setidaknya ada 15,60 % responden yang menyatakan tidak mengubah pola konsumsi sama sekali di tengah peningkatan harga.

Laporan Reporter Bidara Pink | Sumber: Kontan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini