Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Para pemimpin Uni Eropa (UE) mengatakan setuju untuk meningkatkan pegurangan lebih lanjut pasokan gas Rusia ke negara mereka, Jumat (24/6/2022) kemarin.
Uni Eropa menuduh Rusia sengaja menekan negara-negara Barat lewat pengurangan pasokan bahan bakar seperti yang dialami Jerman sehingga mengganggu sebagian besar industrinya.
Para pemimpin UE mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) pada Jumat kemarin di Brussel, Belgia.
Agendanya membahas mengenai dampak ekonomi dari invasi Rusia ke Ukraina, dengan meningkatkan kekhawatiran atas melonjaknya harga bahan bakar dan peringatan mengenai kesulitan yang akan mereka hadapi selama musim dingin nanti.
"Inflasi adalah perhatian utama kita semua. perang agresi Rusia mendorong harga makanan, energi, dan komoditas," ujar Ketua Dewan Eropa, Charles Michel dalam KTT tersebut, yang dikutip dari Reuters.
Michel menambahkan, para pemimpin UE telah sepakat untuk mengoordinasikan kebijakan ekonomi mereka secara dekat.
Dalam KTT tersebut menyetujui beberapa langkah secara konkret, namun para pemimpin UE menugaskan Komisi Eropa untuk menemukan lebih banyak solusi untuk mengamankan pasokan energi dengan harga yang lebih terjangkau.
Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan pencarian pasokan alternatif bahan bakar sedang berlangsung, dengan pengiriman gas alam cair (LNG) AS naik 75 persen tahun ini dibandingan pengiriman tahun lalu, dan pengiriman gas melalui pipa Norwegia naik 15 persen.
Baca juga: Hongaria Minta Uni Eropa Hentikan Sanksi ke Rusia
Selain itu, von der Leyen mengungkapkan eksekutif UE akan mempresentasikan rencana mengenai kesiapan untuk pemotongan lebih lanjut untuk gas Rusia kepada para pemimpin UE di bulan Juli nanti.
"Berharap yang terbaik, bersiaplah untuk yang terburuk. Itulah yang kami lakukan sekarang," ujar von der Leyen.
Baca juga: Uni Eropa Incar Emas Rusia sebagai Target Sanksi Baru
Von der Leyen juga mengatakan, Komisi Eropa akan mengajukan proposal dan opsi untuk dibahas pada pertemuan puncak UE berikutnya pada bulan Oktober.
“Kami sedang mengerjakan model yang berbeda, tidak hanya untuk melihat bagaimana menekan harga energi atau harga listrik tetapi juga untuk melihat desain pasar, dengan pertanyaan: apakah desain pasar yang kami miliki saat ini masih sesuai dengan tujuan," tambahnya.
Baca juga: Uni Eropa: Blokade Gandum Ukraina oleh Rusia Bentuk Kejahatan Perang
Salah satu masalah yang diperdebatkan UE, apakah pemerintah harus turun tangan untuk membatasi harga gas di pasar listrik.