Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Teddy Oetomo melihat kemungkinan jika ada kenaikan inflasi di Indonesia, maka terjadi penurunan transaksi perdagangan dari para konsumen.
Dia juga melihat berdasarkan sejarah di Indonesia pada saat inflasi naik, terdapat para konsumen yang pindah secara volume pembelian, misalnya dari sebelumnya membeli shampoo secara per botol menjadi per sachet.
"Hal ini mungkin menjadi sebuah katalis positif bagi para warung, di mana sebagian besar dari penjualan mereka adalah volume kecil dari sachet-sachet tersebut," ujarnya dalam paparan publik, Rabu (29/6/2022).
Baca juga: Gandeng Bukalapak, CT Luncurkan Platform Belanja Kebutuhan Pokok
Karena itu, Teddy mengaku cukup optimis bahwa perusahaannya dapat membantu mendorong bisnis UMKM, terutama warung dengan kondisi ekonomi saat ini.
"Kita berada di tengah posisi untuk membantu para UMKM Indonesia, untuk tidak hanya melewati masa-masa ini, tapi juga menuju level berikutnya menjadi lebih besar dan lebih kuat," katanya.
Lebih lanjut, dia menambahkan, adanya korelasi dengan kenaikan inflasi dan peningkatan pengeluaran untuk pemasaran.
Baca juga: Pemanfaatan Digital Diharapkan Dorong UMKM Lebih Maju
"Sebab, target segmen daripada perusahaan, terutama mitra Bukalapak adalah UMKM," pungkas Teddy.