News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Video Viral, Pos Indonesia Minta Maaf Langsung Copot KCP Sidikalang

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SB, Kepala Kantor Pos Cabang Pembantu Sidikalang, menghina pelanggannya hingga berujung keributan, Kamis (30/6/2022). Manajer Public Relations PT Pos Indonesia (Persero) Bismo Ariobowo dalam siaran pers meminta maaf dan manajemen telah menindak tegas karyawan yang bersangkutan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) segera menindaklanjuti video viral peristiwa yang terjadi di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Manajer Public Relations PT Pos Indonesia (Persero) Bismo Ariobowo dalam siaran pers meminta maaf dan manajemen telah menindak tegas karyawan yang bersangkutan.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Kemarin sudah langsung dilakukan tindakan terhadap pegawai yang bersangkutan, yaitu mencopot dari posisi Kepala Kantor Pos Cabang Pembantu (KCP) Sidikalang," kata Bismo dikutip, Senin (4/7/2022).

Baca juga: Oknum Pegawai Kantor Pos di Sidikalang Dairi Dilaporkan ke Polisi Karena Hina Pengunjung

PT Pos, dalam hal ini Kantor Cabang Kabanjahe juga telah membuat berita acara pemeriksaan (BAP) terkait oknum pegawai tersebut.

“Pos Indonesia adalah BUMN yang layanannya dekat dengan masyarakat dan selalu berusaha meningkatkan pelayanan agar makin dicintai oleh pelanggannya,” tukas Bismo.

Pula PT Pos mendatangi langsung pelanggan yang diusir oknum pegawai di Sidikalang.

Kepala Kantor Pos Cabang Kabanjahe yang membawahi Sidikalang Yori Gosari menyatakan pegawainya telah melakukan kesalahan terhadap dua orang pelanggan, yakni AMS dan IS.

Yori menegaskan pihaknya meminta maaf atas perilaku pegawainya.

"Terhadap pelanggan juga telah di tindaklanjuti dengan mengunjungi pelanggan oleh Eksekutif Manager (EM) Kabanjahe juga. Inshaallah hal ini tidak akan terjadi lagi," kata Yori.

"Kami copot jabatannya sebagai kepala kantor dan akan kami tarik ke Kantor Pos Kabanjahe," tegas Yori.

AMS mengapresiasi langkah cepat PT Pos Indonesia.

Pasalnya perilaku oknum pegawai itu telah mencederai hati masyarakat, khususnya di Dairi.

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih. Apapun tindakan atau langkah yang diambil oleh pimpinan Kabanjahe secara internal merupakan kewenangan dan hak PT Pos ,” kata dia.

Sementara Kepala Regional 1 Pos Indonesia Dino Ariyadi, yang dihubungi melalui pesan whatsapp menyampaikan bahwa Manajemen Regional 1 sangat menyayangkan adanya perilaku oknum karyawan Pos Sidikalang.

Baca juga: Percepat Layanan Barang Kiriman, Bea Cukai dan PT Pos Indonesia Terapkan Simplifikasi TPS

Menurutnya, tindakan itu tidak sesuai dengan standar pelayanan yang dimiliki oleh perusahaan.

“Atas peristiwa tersebut manajemen regional 1 mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dan akan melakukan perbaikan total pelayanan di Kantor Pos Cabang Pembantu Sidikalang,” imbuh Dino.

Terkait pokok permasalahan yaitu penjualan meterai, Dino menyampaikan untuk meningkatkan pelayanan khususnya penjualan benda meterai

Pos akan menguatkan beberapa layanan di Sidikalang, seperti menambah panjar meterai, menambah pemesanan meterai secara online, dan menyediakan layanan delivery service buat pembelian meterai di wilayah Kota Sidikalang.

*Kronologi kejadian*

Peristiwa bermula pada Kamis 30 Juni 2022, sekitar pukul 10.00 WIB, Ali Marhaban Sitohang (AMS) dan Irwansyah Sitepu (IS) datang ke Kantor Pos Cabang Pembantu Sidikalang hendak membeli meterai sebanyak 30 keping.

Namun saat itu, sisa meterai hanya ada stok 10 keping. AMS terkesan memaksa membeli 30 keping, karena melihat ada meterai disisihkan di loket sebanyak 60 keping.

AMS memaksa petugas menyerahkan meterai kepadanya tetapi petugas loket, yaitu Anggun, tidak mengabulkan karena meterai sebanyak 60 keping itu merupakan milik orang yang sudah dibayar dan akan segera diambil.

Mengetahui hal tersebut, SB sebagai Kepala Kantor menjelaskan hal yang sama. Namun, AMS tidak puas dan meminta SB menunjukkan peraturan yang menyebutkan bahwa meterai bisa dipesan.

SB mengatakan bahwa peraturannya tidak tertulis. Itu hanya kebijakan untuk memudahkan pelanggan dalam pembelian meterai.

Meski telah diberi penjelasan, AMS tetap tidak bisa menerima dan justru terkesan memojokkan SB. AMS lalu meminta IS yang berada di lokasi untuk merekam video.

SB keberatan dirinya direkam karena yang disampaikan sudah cukup jelas. Permintaan SB tidak digubris IS yang terus merekam.

Kemudian, SB bergegas melompati meja loket berusaha menepis ponsel IS.

Adegan selanjutnya, IS menarik SB keluar kantor namun ditolak karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. SB meminta AMS dan IS (yang saat itu mengaku wartawan) untuk keluar dari kantor.

SB sempat meminta IS menunjukkan kartu identitas pers, namun IS tidak dapat menunjukkan.

Berselang beberapa jam, IS datang kembali ke Kantor Pos Sidikalang dengan alasan akan membayar listrik.

SB tidak mau melayani dan tetap meminta identitas kartu wartawan IS, tetapi yang bersangkutan tidak dapat menunjukkan, lalu beranjak pergi.

Petugas loket Kantor Pos, Johandi dan Anggun, yang hadir di lokasi saat kejadian bersaksi bahwa tidak ada pemukulan dari pihak manapun, meski IS sempat menantang SB untuk memukul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini