Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan domestic market obligation (DMO) disebut bukan menjadi penyebab turunnya harga tandan buah segar (TBS) sawit, tetapi lebih karena harga minyak kelapa sawit (CPO) dunia sedang mengalami penurunan.
"Harga TBS memang tergantung dari harga CPO global . Sepertinya memang tengah turun CPO global saat ini, makanya harga TBS turun cukup tajam," kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda saat dihubungi, Selasa (5/7/2022).
Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam menjaga ketersediaan minyak goreng di dalam negeri melalui DMO dan DPO, merupakan langkah melindungi harga di tingkat konsumen akhir seperti konsumen minyak goreng.
Baca juga: Anggota DPR Minta Pemerintah Izinkan Petani Sawit Ekspor Tandan Buah Segar
Namun, kata Huda, di satu sisi memang membuat harga di tingkat petani menjadi turun, tetapi saat ini ekspor sudah dibuka dan DMO membatasi produk yang boleh diekspor sebesar 80 persen.
"Sisanya untuk domestik agar tidak terjadi kelangkaan bahan baku untuk produksi dalam negeri. Kebutuhan dalam negeri hanya sebesar 20 persen, jadi kebijakan DMO nampaknya tidak masalah terhadap kegiatan ekspor," paparnya.
"Kalau untuk DPO memang harus dievaluasi dan disampaikan ke pelaku usaha (termasuk pekebun kelapa sawit) dengan jangka waktu tertentu," ujarnya.