News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sudah Bermasalah di Awal: Proyek Kereta Cepat Terancam Molor, Dana PMN Ternyata Belum Cair

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja menyiapkan pemasangan girder Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) di kilometer 6 ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Kamis (30/6/2022). Manajemen PT Kereta Api (Persero) menyatakan hingga kini belum menerima pencairan dana Penyertaan  Modal Negara (PMN) di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen PT Kereta Api (Persero) menyatakan hingga kini belum menerima pencairan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Sementara, PT KAI saat ini sedang menghadapi kekurangan modal untuk melanjutkan proyek infrastruktur transportasi ambisius tersebut.

Cash flow di internal PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) hanya akan cukup hingga September 2022 mendatang.

"Apabila ini tidak cair 2022 maka berpotensi selesainya akan terlambat juga, karena cash flow KCIC itu akan bertahan sampai September, sehingga kalau ini belum turun penyelesaiannya yang harapannya Juni 2023 terancam mundur," ungkap Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR RI, Rabu, 6 Juli 2022.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) KAI Didiek Hartantyo 

Didiek Hartantyo menjelaskan, penyelesaian proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung terancam molor lagi. Hal itu lantaran KAI mengalami kendala dari sisi permodalan.

Sudah Bermasalah Sejak Awal

Dia menilai, sebenarnya sejak awal dimulai, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini memang sudah bermasalah, lantaran bukan dirancang oleh perusahaan kereta api.

"Ini diawali dari kontraktor, pada saat 2017 kita kesulitan juga, kemudian berjalan. Tahun 2019 itu keterlambatan karena pembebasan tanah,"  beber Didiek seperti dikutip dari Kontan

Baca juga: Pemasangan Box Girder Kereta Cepat Hampir Sentuh Lantai, Lalin Tetap Jalan

Belakangan, PT KAI dijadikan lead sponsor dari proyek ini dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 Tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.

"Jadi memang tadi cost kereta cepat US$ 6 miliar pada awalnya. Estimasi cost overrun (pembengkakan biaya) ada banyak hal. Jadi total cost overrun kita US$ 1,176 miliar- US$ 1,9 miliar," ungkap Didiek.

Baca juga: KCIC Pakai Rel R60 untuk Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Didiek menambahkan, pembengkakan biaya ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pembebasan lahan, Engineering, Procurement and Construction (EPC) dan relokasi jalur.

Diujicoba Akhir 2022

Secara terpisah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri Senin, 27 Juni 2022 lalu mengungkapkan, uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terus diupayakan dapat dilakukan pada akhir 2022.

“Saya sudah dapat laporan proyek KCJB ini, dan showcase proyek tersebut bisa dilakukan pada akhir 2022 terus diupayakan,” kata Zulfikri.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Klaim Sudah Setor Rp 5,34 Triliun ke Penerimaan Negara

Ia menjelaskan, KCJB diproyeksikan menjadi showcase pada perhelatan acara G20 yang akan dipimpin Indonesia.

“Maka dari itu kami terus berupaya bisa dilakukan pada akhir 2022 mendatang,” ucap Zulfikri. Terkait proyek KCJB, saat ini masih terus berlangsung dan pemasangan girder box pun sudah dilakukan oleh PT Kereta Cepat Indonesia-China.

Girder box dari arah Jakarta maupun dari arah Bandung sudah diselesaikan sejak 28 Mei 2022.

Sebelumnya Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan KCJB saat ini masih diperjuangkan untuk bisa beroperasi sesuai target pada Juni 2023.

Kendaraan melintasi Jembatan Antelope, Jatibening Baru, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (2/7/2022). Girder box Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang melintang di atas Jembatan Antelope hanya dapat dilalui oleh kendaraan dengan maksimal tinggi 1,7 meter yang bisa melintas. Mobil-mobil pribadi dan truk dengan ketinggian lebih dari itu harus menggunakan jalan lain. Warta Kota/YULIANTO (Warta Kota/YULIANTO)

Menurutnya, 13 tunnel sudah diselesaikan, dan jalur kereta sebagian besar sudah tersambung.

Sementara, Stasiun Kereta Cepat di Halim rencananya bakal diintegrasikan dengan stasiun LRT Jabodebek.

Rangkaian EMU Selesai Diproduksi 

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mennyebut seluruh rangkaian Electric Multiple Unit (EMU) untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebanyak 11 unit sudah selesai diproduksi di CRRC Sifang, Qingdao, Provinsi Shandong, Tiongkok, pada awal April 2022.

Presiden Direktur Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB), Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, selain EMU pada sebelumnya satu unit Comprehensive Inspection Train (CIT) atau kereta inspeksi juga sudah rampung diproduksi.

"Di tengah persiapan untuk uji coba KCJB pada November nanti, bisa kami sampaikan jika seluruh EMU dan 1 CIT untuk KCJB telah selesai produksi dan sekarang sedang memasuki tahap static commissioning dan dynamic test," kata Dwiyana dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).

Menurutnya, rangkaian EMU dan CIT ditargetkan tiba di Indonesia pada semester II 2022.

EMU merupakan rangkaian kereta cepat dengan spesifikasi canggih dan mampu memonitor bahaya seperti bencana gempa bumi, banjir, hingga serangan objek asing, serta tahan api.

"Seperti rancangan konstruksinya, rangkaian EMU dan CIT KCJB juga dirancang sesuai dengan kondisi geologis di pulau Jawa," ujar Dwiyana.

Pekerja saat menyelesaikan pembangunan Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Kawasan Halim, Jakarta Timur, Kamis (27/1/2022). Tunnel 1 Halim KCJB sepanjang 1.885 meter atau 1,8 kilometer yang berlokasi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 5+500. Terowongan ini melintang menembus bagian bawah Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Pembangunan proyek Tunnel 1 ini dilakukan menggunakan mesin bor atau Tunnel Boring Machine (TBM). TBM merupakan mesin bor pembuat terowongan yang didatangkan langsung dari negeri China, untuk membuat struktur Tunnel 1 Kereta Cepat Jakarta Bandung. Tribunnews/Jeprima (/JEPRIMA)

Menurut dia, di dalamnya terdapat teknologi canggih berupa disaster monitoring sehingga kereta ini bukan hanya mampu melesat dengan cepat, namun juga memiliki tingkat keamanan dan kenyamanan yang sangat tinggi.

Sistem keamanan yang terpasang dalam rangkaian EMU KCJB akan ditopang berbagai instrument keamanan.

Antara lain, Dispatching Monitoring Center, sensor pendeteksi ancaman di sepanjang trase KCJB, dan Disaster Monitoring Terminal di Tegalluar sebagai pusat pengelolaan data kebencanaan.

Selain itu, ada juga instrumen pengamatan langsung di lapangan dengan CCTV yang tersambung ke command center KCJB untuk mengirim informasi visual.

Dwiyana menyebut, operasional KCJB ditopang dengan teknologi CTSC 3/GSM-R network dan fiber optik yang sudah terbukti secara global dalam hal keselamatan perkeretaapian, khususnya kereta cepat.

Lalu, terdapat juga internal dan eksternal lighting protection system pada konstruksi KCJB.

"Sistem keamanan KCJB tidak hanya terpasang pada rangkaian EMU. Mulai dari Tegalluar, dan di sepanjang trase KCJB, kami sudah siapkan berbagai sistem keamanan tingkat tinggi agar KCJB dapat melesat dengan baik dan optimal," kata Dwiyana.

Dengan kecepatan operasional yang mencapai 350 km/jam, rangkaian EMU KCJB juga memiliki kemampuan untuk meminimalisasi getaran dan kebisingan.

Meskipun di dalamnya tersemat teknologi modern, EMU KCJB juga tetap memiliki muatan lokal. Hal ini dapat dilihat dari bentuknya yang terinspirasi dari Komodo sebagai hewan endemik Indonesia.

Interiornya pun dilengkapi motif batik Megamendung sehingga perpaduan modern-tradisional dalam interior kereta semakin terasa.

Pada rangkaian EMU KCJB, terdapat beberapa kelas yang bisa dipilih penumpang.

Di antaranya VIP Class, First Class, hingga Second Class. Kemudian, fasilitas Dining Car, fasilitas untuk difabel, Charging Port, sampai Luggage Storage.

Terpisah, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dilakukan pada November 2022 mendatang.

Hal ini bertepatan dengan perhelatan Presidensi G20.

"Pada November 2022, saat perhelatan G20, KCJB akan bereksperimen memulai uji coba pengoperasian, sehingga menimbulkan semangat bahwa semua sesuai proses," kata Ridwan Kamil.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Dia mengungkapkan, pembangunan KCJB tersebut sudah sesuai target dengan progres saat ini yang telah mencapai 80 persen. Adapun upaya pembangunan KCJB ini adalah untuk memajukan daerah di kawasan Bandung Raya.

"November 2022 warga Jawa Barat bisa melihat kereta api cepat terlihat di lapangan bolak-balik di atas rel dan akan dipamerkan di perhelatan G20," ujar pria yang akrab disapa Emil ini.

Emil menjelaskan, dengan hadirnya KCJB ini, maka beberapa daerah akan terdampak proses pembangunan KCJB. Hal ini juga diharapkan dapat mendorong investor di kawasan tersebut, serta memiliki multiplier effect.

"Tolong dicatat, kereta api cepat ini fungsinya ada dua, satu alat transportasi, kedua alat pertumbuhan wilayah. Ada stasiun akan tumbuh perkembangan di situ, sehingga masyarakat bisa tinggal di Walini, di Tegalluar. Nah, opsi itu menjadi mungkin," tambahnya.(Tribun Network/sen/kps/wly) 
 

Laporan Reporter: Vina Elvira-Kontan/Seno Tri Sulistiyono/Hari Darmawan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini