Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, komoditas Indonesia sedang dibutuhkan dunia saat kondisi ekonomi bergejolak akibat pandemi dan perang di Ukraina.
Satu di antara yang dibutuhkan yakni komoditas pertanian, di mana Uni Emirat Arab meminati produk tani Indonesia yang berlabel halal.
"Ke depan, Uni Emirat Arab dalam waktu singkat akan ketemu dengan kita, untuk meminta berbagai hal dari produk pertanian kita yang berlabel halal," ujar Syahrul di kantor pusat PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Ancol, Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Baca juga: Pasca Iduladha, Mentan SYL Sidak Stok dan Harga Pangan di Pasar Kota Makassar
Menurutnya ini kesempatan bagi Indonesia, karena negara tetangga seperti Malaysia tidak bisa melakukan ekspor kemana-mana.
"Dia (Malaysia) memperkuat ketahanannya. Kita kalau ada (stok) lebih, kenapa tidak (ekspor)? Termasuk ke Singapura hari ini (ekspor produk unggas)" kata Syahrul.
Karena itu, dia menilai ekspor produk unggas dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk hari ini, mewakili sebuah langkah besar untuk bangsa dan pangan nasional.
"Kita di bidang ayam, telur, unggas oke, karena memang ada yang bisa diekspor. Lalu, ada negara yang siap menerima, sebelumnya (Singapura) terima dari Brazil dan Malaysia, ini terbuka untuk kita, kenapa tidak?" pungkasnya.
Adapun hingga semester I 2022, ekspor yang telah dilakukan oleh PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk sejak 2017, telah mencapai 500 kontainer dan 1.269.390 ekor anak ayam umur sehari (DOC).
Baca juga: Mentan SYL Lepas Kembali Ekspor Porang ke China
Sejak 2017 dengan dukungan dan dorongan pemerintah khususnya Kementerian Pertanian, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk berhasil membuka jalur pasar ekspor untuk produk-produk agro berupa produk olahan unggas, pakan ternak ayam dan DOC.
Produk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk telah tersertifikasi oleh standar yang diakui secara internasional seperti sertifikasi Halal, Good Manufacturing Practice (GMP), FSSC 22000, dan memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
Dengan itu, menjadikan produk olahan unggas Indonesia yang pertama kali dapat masuk ke Jepang, Papua Nugini, Republik Demokratik Timor Leste, dan terakhir ke Qatar pada Februari 2021 lalu.