News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Industri Plastik Indonesia Diundang Tampil di Pameran K 2022 Düsseldorf

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kiri ke kanan: Sofyanto Widjaja, General Manager WAKENI, Wilson Pandhika, Sekjen Indonesian Plastic Recyclers (IPR), Vera Siregar, Representative of Messe Dusseldorf dan Fajar Budiyono, Sekjen Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia (INAPLAS)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Messe Düsseldorf mengundang pengusaha Indonesia  mempresentasikan produknya di pameran perdagangan K 2022 bidang industri plastik dan karet di Oktober ini di Jerman.

Petra Cullmann, Executive Director Trade Fairs Messe Düsseldorf mengatakan, pemeran ini diadakan bertepatan dengan HUT Messe Düsseldorf ke-70 dan mengangkat tiga tema besar yakni ekonomi sirkular, perlindungan iklim, dan digitalisasi.

"Pemeran K 2022 hadir pada saat yang tepat untuk memberikan orientasi baru bagi industri plastik dan karet setelah perubahan akibat dari pandemi Covid-19,” kata Petra dalam temu media di Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Messe Düsseldorf dan para eksibitor K 2022 menyepakati tanggung jawab mereka menciptakan ekonomi sirkular dan memerangi perubahan iklim. "Tidak ada perlindungan iklim tanpa plastik,” kata Petra Cullmann.

Plastik adalah pendukung untuk konstruksi ringan, e-mobilitas, pemanfaatan energi angin dan matahari dan peranan ekonomi sirkular sangat penting, sementara digitalisasi adalah faktor yang sangat diperlukan untuk transparansi dan efisiensi sumber daya.

Baca juga: Tingkatkan Ekonomi Sirkular, KLHK: Aturan Volume Minimal 1 Liter Wajib dan Bukan Anjuran

Pameran K 2022 mendapat banyak masukan yang sangat berkualitas seputar penentuan tema ini dari para ilmuwan yang tergabung di dalam Dewan Ilmiah K 2022.

Para ilmuwan telah menyusun daftar aspek yang harus dipertimbangkan. Berikut lima topik diantaranya: daur ulang komposit, standarisasi daur ulang, partikel mikro di lingkungan, plastik bio-degradable, dan CO2 sebagai komponen polimer.

Ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, recycling, recovery, dan repair yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah.

Baca juga: Dukung Ekonomi Sirkular, 5.000 Jeriken Dikumpulkan untuk Didaur Ulang

Transformasi menuju ekonomi sirkular menjadi penting bagi Indonesia karena akan membawa banyak dampak positif, baik bagi lingkungan serta pertumbuhan berbagai sektor pembangunan dimasa depan.

Industri petrokimia hulu telah mengantisipasi dengan beberapa langkah antara lain penerapan teknologi proses yang rendah emisi dan konsumsi energi, serta mengganti peralatan penghasil energi dengan menggunakan EBT (panel surya, angin dan panas bumi).

Sementara itu pemerintah Indonesia aktif memperomosikan ekonomi sirkular melalui kementerian terkait seperti implementasi program Proper oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dan industri hijau oleh Kementerian Perindustrian.

Baca juga: Atasi Sampah Perkotaan, DOW dan Bintari Sosialisasikan Ekonomi Sirkular

Sosialisasi dan penerapan ekonomi sirkular untuk para pemangku kepentingan juga disampaikan dalam program CSR.

“Harapan kami sebagai pelaku Industri agar setiap kebijakan perpajakan di sesuaikan penerapan waktunya agar tidak bentrok dengan waktu pelaporan SPT tahunan,” ujar Fajar Budiyono, Sekjen Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia (INAPLAS).

Pameran K yang digelar setiap tiga tahun di Düsseldorf menjelma menjadi platform bisnis yang paling ditunggu-tunggu oleh para pelaku industri plastik dan karet. K juga menjadi tempat pertemuan paling penting di dunia untuk industri plastik dan karet terus berlanjut hingga hari ini.

Sekitar 3.300 perusahaan dari 63 negara akan menghadirkan inovasi untuk penggunaan plastik yang efisien dan bertanggung jawab pada pameran K 2022 akan digelar 19 hingga 26 Oktober mendatang.

Dari 3.300 peserta pameran, 2.344 berasal dari Eropa, 828 dari Asia, 143 dari Amerika, 11 dari Afrika dan 4 dari Australia/Oseania.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini