News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bangun Industri Baterai Kendaraan Listrik, Cara Pemerintah Seimbangkan Program Elektrifikasi

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seminar kendaraan listrik PEVS 2022, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022). Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen Ilmate) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, mengatakan penggunaan bus listrik 1 unit setara dengan konsumsi bahan bakar fosil dari 30 sedan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan peredaran mobil listrik di jalanan Tanah Air bisa mencapai 400.000 unit pada 2025 mendatang.

Selanjutnya, pemerintah menaikkan jumlah mobil listrik yang beredar di jalanan bisa mencapai 600.000 unit pada 2030.

Dengan target yang agresif tersebut, pembangunan industri baterai menjadi jawaban agar Indonesia mampu transisi lebih cepat.

Baca juga: Kemenperin: Mobil Listrik Harga Rp 250 Jutaan Bisa Percepat Transisi ke Era Elektrifikasi

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Dirjen Ilmate) Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier, menyampaikan nanti saat pasar kendaraan listrik bergerak lebih cepat pasti kebutuhan baterai akan ada.

Baca juga: Kemenperin Sebut 1.000 Mobil Listrik Bisa Hemat 180.000 Barel Minyak Per Tahun

"Tetapi paling tidak pemerintah sudah menyiapkan pabrik baterai sendiri melalui investasi swasta, itu nanti untuk mensuplai kebutuhan dari mobil-mobil listrik atau sepeda motor listrik bahkan bis listrik," tutur Taufiek dalam seminar di PEVS 2022, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2022).

Pembangunan pabrik baterai juga sebagai langkah menyeimbangkan program besar pemerintah yang ingin mengurangi emisi gas buang dengan penggunaan kendaraan listrik.

"Oleh karena itu kita jangan sampai impor kontennya tinggi dan kita harus coba bangun semua komponen di dalam negeri untuk menyeimbangkan program besar pemerintah, sehingga paling tidak ada value added yang dibangun di nasional," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini