TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia saat ini terus menggenjot pertumbuhan jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga menyerap tenaga kerja produktif yang melimpah di Indonesia.
Menurut data Asosiasi FinTech Pendanaan Indonesia (AFPI), tantangan dalam meningkatkan jumlah dan kualitas pelaku di Indonesia dapat terlihat dari jumlah UMKM yang belum memiliki akses kepada kredit modal yang saat ini jumlahnya mencapai 48,6 Juta UMKM.
Baca juga: HIPMI Dorong UMKM Perorangan Naik Kelas Setelah Terima Nomor Induk Berusaha
Ketimpangan terhadap akses permodalan ini menyebabkan terhambatnya pertumbuhan pengusaha muda.
Bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) melihat situasi ini sebagai peluang untuk mengadakan kegiatan Business Opportunity kepada pengusaha muda.
Kegiatan yang dilakukan untuk menghadirkan peluang kolaborasi baru bagi pengusaha muda ini sebelumnya telah dilakukan ke 10 kota di Indonesia.
Kini BPP Hipmi menggandeng Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) berkunjung ke BPD HIPMI Aceh untuk menyapa pengusaha muda di Aceh dalam acara bertajuk “Peluang Bisnis dan Pembiayaan Produktif untuk Pengusaha Muda Bersama Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI” yang dilaksanakan di Coffee Bay.
Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI Anggawira dalam sambutannya mengatakan kegiatan ini merupakan upaya untuk memajukan ekonomi daerah khususnya dengan membagikan alternatif modal bagi pengusaha muda.
Baca juga: Hipmi Jaya Berharap Ekonomi Jakarta Tetap Tumbuh Pesat Meski IKN Pindah ke Kaltim
“Kegiatan hari ini merupakan langkah nyata antara HIPMI dan AFPI, untuk mendukung pertumbuhan pelaku UMKM yang akan memanfaatkan FinTech untuk mengembangkan usahanya. Hari ini kita juga ajak rekan-rekan lain yang bisa UMKM Aceh manfaatkan untuk mengembangkan usahanya seperti Mirae Asset Sekuritas, Daun Agro, Gradana, dan Jasaraharja Putera,” ungkap Anggawira pada Senin (25/07/2022).
Pengusaha sukses yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral dan Batubara ini menambahkan HIPMI sebagai organisasi juga punya peran strategis untuk kemajuan perekonomian daerah Aceh sehingga pengusaha muda Aceh harus terus tumbuh.
“Kami berharap setelah acara ini ada kerjasama konkrit agar para wirausahawan muda Aceh semakin maju hingga kancah nasional dan internasional. Setelahnya kami juga ingin agar program yang membangun ekosistem usaha ini terus dilakukan di HIPMI,” kata Anggawira.
Ketua Umum BPD HIPMI Aceh Rifdha Mafdhul menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan serta langkah konkrit Bidang II BPP HIPMI, terkhusus untuk Ketua Bidang II BPP HIPMI, Anggawira yang hadir dengan program di Aceh untuk membukakan jalan agar pengusaha muda Aceh bisa naik kelas.
“Kami di HIPMI Aceh mendorong para pengusaha muda bisa memperoleh kemudahan mendapatkan permodalan. Pasalnya modal jadi faktor utama pertumbuhan usaha. Semoga kegiatan ini bisa membantu pengusaha muda di Aceh” ujar Rifdha.
Baca juga: Sekum HIPMI Jaya Kecam Holywings Lecehkan Nama Muhammad
Gayung bersambut, kata berjawab kegiatan ini berhasil mengumpulkan 6 Pengusaha Muda Aceh yang mengajukan pembiayaan hingga 7.5 M. 6 usaha itu diantaranya PT. Nila Nasra Nina, PT Kana Harapan Jaya, PT. Cakradonya Import Ekspor, RajaBuah, Rufaidah Care & Clinic, Kopikhop , dan 26 Coffee Premium. Pembiyayaan modal ini akan digunakan masing-masing usaha untuk mengembangkan usahanya.
Menurut Rifdha Mafdhul pengusaha muda di Aceh memiliki banyak potensi dan peluang sayangnya hal itu belum sebanding dengan akses permodalan yang ada saat ini.
“Provinsi kita dikenal sebagai provinsi yang kaya, oleh karena itu pengusaha mudanya juga sangat kreatif, peluang dari acara ini harus bisa dimanfaatkan oleh pengusaha muda aceh agar semakin maju," jelas Rifdha.