Hingga Kamis (21/07), kinerja operasional Pabrik Gula (PG) Glenmore cukup menggembirakan. Kualitas produk GKP telah berstandar SNI serta bersertifikat halal. Gula konsumsi PG Glenmore terjamin keamanannya, sehingga menepis kekhawatiran di mata konsumen.
Selain itu, efisiensi operasional pabrik, meningkat dibanding tahun 2021. Hal ini tentunya sangat positif, dan terus dipertahankan sampai hingga akhir musim giling tahun 2022.
Setiap musim giling, PG Glenmore menyerap tenaga kerja pabrik hingga 800 orang dan turut menciptakan lapangan kerja bagi 5.000 pekerja tenaga tebang tebu, serta 600 pekerja transportasi yang mengoperasikan 600 kendaraan angkutan tebu dan 50 cane grabber. Durasi musim giling berkisar 140 hari.
“Selama musim giling, PT IGG mampu menggerakkan dan menghasilkan dampak lanjutan (multiplier effect) bagi perekonomian warga Banyuwangi dan sekitarnya, dalam bentuk penciptaan lapangan kerja, serta pembelian tebu hasil panen PTR,” jelas Yus Martin.
Monitoring proses pasokan BBT juga telah didukung oleh teknologi Sistem Informasi Manajemen Pabrik Gula (SIM PG) untuk memastikan kontinuitas pasokan tebu, serta Teknologi Core Sampler juga telah dihadirkan sebagai wujud komitmen transparansi terhadap petani.
"Tidak sedikit petani Banyuwangi sukses dengan bercocok tanam tebu yang sekaligus didukung oleh teknologi pengolahan BBT yang transparan. Tentu hal ini dapat dirasakan langsung dampak ekonominya dalam setiap musim giling PT IGG ini," ucapnya.