TRIBUNNEWS.COM - Berikut pengertian resesi lengkap dengan faktor penyebab dan dampaknya.
Menurut KBBI, resesi adalah kelesuan dalam kegiatan dagang, industri, dan sebagainya (seolah-olah terhenti).
Sementara itu, resesi ekonomi adalah penurunan aktivitas ekonomi yang signifikan dalam waktu yang stagnan dan lama, dimulai dari berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, dikutip dari Gramedia.com.
Resesi ekonomi dapat mengakibatkan terjadinya penurunan semua aktivitas ekonomi, mulai dari keuntungan perusahaan, lapangan kerja dan inverstasi secara bersamaan.
Lalu apa faktor penyebab resesi ekonomi?
Berikut faktor penyebab resesi ekonomi yang dikutip dari Buku Peningkatan Ekonomi Masyarakat Menuju Era Society 5.0 Ditengah Pandemi Covid-19:
Baca juga: Menko Airlangga: Fundamental Ekonomi Lebih Baik, Indonesia Tidak Akan Alami Resesi
1. Adanya penurunan harga (Deflasi)
2. Kenaikan harga yang tajam (Inflasi)
3. Ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi
4. Perumbuhan ekonomi yang lambat atau menurun selama dua kuartal berturut-turut
5. Nilai impor jauh lebih besar dari nilai ekspor
6. Tingkat pengangguran semakin tinggi
Dampak Resesi Ekonomi
Berikut dampak resesi ekonomi yang dikutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id:
1. Terjadinya perlambatan ekonomi yang mengakibarkan sektor riil menahan kapasitas produksinya.
Hal tersebut membuat seringya terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Selain itu, perusahaan juga mungkin tidak beroperasi lagi.
2. Terjadinya penurunan pada kinerja instrumen investasi.
Hal tersebut membuat investor menaruh dananya pada bentuk investasi yang aman.
3. Berkurangnya daya beli masyarakat
Perekonomian yang sulit membuat daya beli masyarakat menurun.
Hal tersebut karena mereka akan lebih mempertimbangkan dalam menggunakan uang untuk hal yang lebih penting terlebih dahulu.
Langkah Pencegahan Resesi
Berikut langkah pencegahan resesi yang dikutip dari Gramedia.com:
1. Belanja Pemerintah Besar-Besaran
Dalam menghadapi ancaman resesi, pemerintah berencana melakukan belanja besar-besaran.
Hal tersebut dapat membuat meningkatnya permintaan dalam negeri dan dunia usaha mau melakukan investasi.
Langkah ini dapat meredam kontraksi ekonomi yang terjadi karena domino Covid-19.
2. Bantuan UMKM
Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi menyiapkan dua program, yaitu bantuan UMKM produktif dan kredit berbunga rendah.
Pemerintah berharap, bantuan ini tidak hanya dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari, namun juga untuk memulai usaha.
Selain itu, program bantuan ini juga akan difasilitasi ke sejumlah program kredit berbunga rendah dengan target para pengusaha, khususnya yang terkena pemutusan hubungan kerja dan pemilik usaha rumah tangga.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)