News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banyak Negara Dilanda Krisis Energi, Produksi Minyak Libya Malah Naik 1,2 Juta BPH

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produksi minyak mentah Libya untuk bulan Agustus telah pulih ke level awal, dengan melesat naik menjadi 1,2 Juta barel per hari di tengah krisis energi yang melanda banyak negara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com  Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TRIPOLI – Menteri perminyakan dari Organisasi Negara‑Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Mohamed Oun mengumumkan produksi minyak mentah Libya untuk bulan Agustus telah pulih ke level awal, dengan melesat naik menjadi 1,2 Juta barel per hari di tengah krisis energi yang melanda banyak negara.

"Kami dengan senang hati mengumumkan bahwa tingkat produksi kami telah mencapai tingkat pra-force majeure sebesar 1,2 juta barel per hari,” sebut National Oil Corporation Libya melalui akun Twitternya.

Peningkatan produksi ini dimaksudkan untuk meredakan krisis energi yang saat ini tengah terjadi di pasar global.

Mengutip dari Bloomberg produksi minyak Libya naik menjadi 1,2 juta barel per hari setelah para pejabat dan pengunjuk rasa mencapai kesepakatan untuk membuka kembali ladang dan terminal ekspor yang telah ditutup selama berbulan-bulan.

Karena imbas perselisihan gaji dan serta perebutan kekuasaan antara pemerintah Abdul Hamid Dbeibah dari kelompok Libya barat dan Fathi Bashagha dari Libya timur.

Baca juga: Berkah Lonjakan Harga Minyak, Ekonomi Arab Saudi Melesat 11,8 Persen di Q2 2022

Perselisihan dimulai ketika keduanya mengaku sebagai perdana menteri yang sah. Kerusuhan inilah yang membuat produksi minyak Libya sulit mengalami peningkatan akibat jumlah produksinya dibatasi, mengutip dari Bloomberg

Hingga produksi minyak Libya turun menjadi sekitar 400.000 barel minyak mentah per hari, selama blokade dari pertengahan April hingga pertengahan Juli.

Namun setelah kesepakatan antara pemerintah dengan para pemegang kekuasaan kamp Libya Timur dan Libya Barat telah dicapai, kini produksi minyak kembali naik.

Baca juga: Hubungan China-AS Memanas Bikin Harga Minyak Mentah Asia Anjlok

Sumber-sumber diplomatik Barat mengatakan, kamp yang berbasis di timur dan barat setuju untuk membuka kembali fasilitas produksi minyak di beberapa kilang dengan syarat hasil pendapatan ekspor minyak dibagi dengan para penguasa di kawasan tersebut.

Dengan adanya peningkatan produksi di kilang minyak Libya, Mohamed Oun menyebut bahwa cara ini dapat membantu OPEC untuk memacu produksi pasokan minyak dunia, dengan begitu krisis energi bisa kembali pulih dan harga minyak mentah bisa kembali ke zona hijau.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini