Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Republik Indonesia masih optimis pertumbuhan ekonomi 2022 berada di level 5,2 persen year on year (yoy).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, proyeksi tersebut dapat dicapai jika penyebaran Covid-19 bisa terkendali, perbaikan sistem kesehatan dilanjutkan, respon fiskal, moneter, dan riil diperbaiki, serta reformasi struktural berlanjut menciptakan lapangan kerja.
"Kami optimis target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen year on year bisa tercapai sepanjang 2022 dengan syarat tersebut," ujar Airlangga saat konferensi pers di Jakarta Pusat, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Perekonomian Indonesia Lebih Kuat Dibanding Negara Lain, Ini Indikatornya
Tantangan yang dihadapi perekonomian Indonesia, ucap Airlangga, di antaranya peningkatan kasus harian Covid-19, konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina, perubahan iklim, isu ketahanan energi, inflasi, dan juga normalisasi kebijakan suku bunga negara-negara lain.
Airlangga Hartarto berujar, di kuartal III-2022 nanti pada proyeksi Purchasing Managers' Index (PMI) atau indeks manufaktur, dan indeks keyakinan konsumen (IKK) relatif ada di posisi yang baik.
"Kemudian dari segi neraca yang relatif seluruhnya berada dalam posisi baik. Demikian pula dengan ketahanan eksternal yang terkait dengan jumlah devisa yang kita masih pegang," imbuh Airlangga.
Airlangga menerangkan, harga komoditas diproyeksikan relatif tetap landai. Sehingga dari sisi supply disruption dan dari permintaan tidak akan ada perubahan yang mendasar. Di kuartal IV-2022, ucap Airlangga, Pemerintah juga optimis angka pertumbuhan ekonomi ada di atas 5 persen.
Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Peluang Indonesia Masuk Jurang Resesi Sangat Kecil
Pemerintah masih memiliki cadangan melalui government spending atau pengeluaran Pemerintah. Government spending di kuartal II-2022 terkontraksi di 5,24 persen, sehingga akan dialihkan di kuartal III maupun di kuartal IV-2022.