Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yulianto Aji Sadono mengatakan, pasar modal Indonesia masih menunjukkan resiliensi atau daya tahan yang tinggi dalam menghadapi dinamika perekomian saat ini.
Sampai 8 Agustus 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bahkan mengalami peningkatan sebesar 7,68 persen pada level 7.086,84, dibanding dengan akhir 2021.
"Aktivitas perdagangan di Bursa terlihat cukup baik yang tercermin dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hingga awal Agustus telah mencapai Rp 15,4 triliun, dan rata-rata volume transaksi per hari telah mencapai 23,4 miliar saham," ujar Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, Rabu (10/8/2022).
Baca juga: Melantai di Bursa Efek Indonesia, Emiten Distributor Bahan Kimia KKES Dapat Respons Positif Investor
Selain itu, frekuensi transaksi harian juga telah mencapai 1,3 juta kali atau meningkat sebesar lebih dari 6,2 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara dari sisi pencatatan efek sampai 8 Agustus 2022, BEI sudah menorehkan 38 pencatatan efek saham, 6 obligasi baru, dan 1 Exchange-Traded Fund (ETF) baru sepanjang 2022.
Yulianto menambahkan, jika dilihat dari performa sisi supply sampai akhir Juni 2022, BEI mencatatkan pertumbuhan jumlah perusahaan tercatat tertinggi dalam 5 tahun terakhir di antara bursa ASEAN lainnya.
Baca juga: Lima Emiten Baru Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia
"Tidak hanya itu, BEI telah melampaui jumlah 800 perusahaan tercatat saham, yang merupakan pencapaian luar biasa bagi pasar modal Indonesia," ujarnya.