"Meskipun kami sadar, bahwa hal ini tentu punya korelasi dengan adanya biaya yang tidak murah," terang Indra.
Dengan realisasi itu, Allo Bank membidik total DPK sekitar Rp 7,5 triliun tahun ini. Ia mengungkapkan, simpanan deposito masih menempati porsi yang terbesar disamping AlloPrime sebagai produk tabungan unggulan.
Tak mau kalah, jumlah nasabah Bank Jago sudah mencapai lebih dari 3 juta pada Juni 2022. Angka tersebut tumbuh lebih dari 100% hanya dalam waktu enam bulan terhitung dari akhir Desember 2021 yang baru tercatat sebanyak 1,4 juta nasabah.
Baca juga: Rapat Bareng DPR, LPS Pastikan Dana Masyarakat Dikelola Sesuai Undang-Undang
“Kami memaknai pertumbuhan ini sebagai apresiasi terhadap upaya kami dalam menghadirkan aplikasi perbankan yang menjawab kebutuhan nasabah,” ujar Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar.
Peningkatan jumlah nasabah itu telah mendorong pertumbuhan DPK Bank Jago. Per Juni 2022, total DPK yang dihimpun bank ini mencapai Rp 6,1 triliun, melonjak 253% yoy.
Lebih rinci, dana murah (CASA) meningkat 643% yoy menjadi Rp 3,87 triliun. Sedangkan deposito tumbuh 85% menjadi Rp2,23 triliun. Hal ini membuat struktur biaya dana semakin membaik yang tercermin pada rasio CASA terhadap total DPK mencapai 63%. (Ferrika Sari/Herlina Kartika Dewi)