Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Startup Unicorn Ajaib mengajak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengedukasi generasi milenial sebagai upaya mencegah masuk ke dalam investasi bodong.
Chairman Ajaib Group Andi Gani Nena Wea menuturkan, edukasi ke masyarakat ini untuk investasi mulai dari nominal yang kecil hingga besar.
“Kami juga memberi pemahaman bagaimana risiko investasi. Itu memang menjadi kewajiban pihak aplikasi untuk mengedukasi publik,” kata Andi dikutip Jumat (12/8/2022).
Baca juga: Inflasi RI Tertinggi Sejak 2015, Berikut Jenis Investasi yang Bisa Jadi Pilihan
Ketua Dewan Pengarah Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia ini memastikan kehadirannya ke Jateng bukan urusan politik terapi untuk meberikan kedasaran investasi kepada anak-anak muda.
"Acara bersama Pak Ganjar sudah direncanakan sejak lama untuk memberikan edukasi investasi bagi kalangan milenial di Jateng," tegasnya.
Andi Gani mengungkapkan, saat ini hampir 50 persen investor saham di Indonesia merupakan pengguna aplikasi Ajaib.
“Kami juga memberi pemahaman bagaimana risiko investasi. Itu memang menjadi kewajiban pihak aplikasi untuk mengedukasi publik,” imbuhnya.
Andi Gani menegaskan, bahwa Ajaib sudah resmi terdaftar di OJK serta mendapat izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Menurutnya, potensi nasabah di Jateng cukup tinggi dilihat dari banyaknya masyarakat yang sudah berani berinvestasi. Sehingga ia menaruh harapan besar terhadap pasar di Jateng.
Untuk itu, kata Andi Gani, Ajaib senantiasa berinovasi untuk memberikan pengalaman investasi terbaik serta memberikan akses terhadap layanan investasi secara merata.
"Kami ingin menciptakan jutaan generasi muda lainnya untuk turut produktif dan melek investasi," ujarnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendukung Ajaib selaku perusahaan teknologi di bidang investasi yang telah mengedukasi generasi muda seputar investasi.
Menurut Ganjar, sudah saatnya masyarakat melek investasi dan mengelola keuangan dengan baik agar mampu merdeka secara finansial.
Saat ini, kata Ganjar, perusahaan yang menawarkan investasi sudah menjamur, kegiatan berinvestasi pun menjadi semakin mudah dan menyenangkan. Namun, masyarakat harus hati-hati.
"Jangan sampai terjebak pada perusahaan-perusahaan investasi bodong," ujarnya.