Laporan Wartawan Tribunnews.comz Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Produsen alat kesehatan (alkes), PT Jayamas Medica Industri (JMI) berencana menambah satu pusat distribusi baru di Jakarta, sehingga total menjadi dua pusat distribusi hingga akhir 2022.
Direktur Marketing PT Jayamas Medica Industri Louis Hartanto mengatakan, selain itu, perusahaan juga akan membangun 15 gudang baru di sejumlah titik lokasi penting.
"Hal tersebut guna mengefisienkan dan mengefektifkan proses bisnis," ujar Louis dalam keterangan, Senin (15/8/2022).
Masih pada 2022, JMI siap berekspansi dengan mengembangkan fasilitas di tanah milik perusahaan di Mojoagung II, Wonosalam Jombang, dan Lamongan, serta membangun fasilitas baru di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Baca juga: Bisnis Harus Go Digital Agar Hasilnya Bisa Optimal
"Ini dilakukan demi mengerek penetrasi alat kesehatan buatan anak bangsa ke seluruh pelosok tanah air," katanya.
Adapun perusahaan tercatat sebagai produsen alat-alat kesehatan habis pakai buatan anak bangsa terbanyak, dengan 493 produk asli Indonesia atau 4,87 persen dari total 10.109 yang terdaftar di Kementerian Kesehatan.
Pendiri sekaligus Presiden Komisaris PT Jayamas Medica Industri Jemmy Hartanto menambahkan, sebelumnya pada 2021, pihaknya telah mengakuisisi 51 persen saham PT Inti Medicom Retailindo, lini bisnis ritel perusahaan di toko ritel offline dan online.
Kemudian, perusahaan mengakuisisi land bank di Mojoagung untuk pabrik Mojoagung II dan Wonosalam, serta menyelesaikan akumulasi lahan untuk land bank di Lamongan.
"Melalui perjalanan panjang dalam mengembangkan sejumlah fasilitas tersebut, Jayamas Medica kini sudah memiliki sedikitnya 3.200 stock keeeping unit (SKU) aktif yang bertebaran di enam kategori per 31 Maret 2022," pungkasnya.
Diketahui pada 2021, segmen yang berkontribusi paling besar terhadap pendapatan perusahaan adalah kategori medical disposable and consumables sebesar 64,6 persen.
Disusul antiseptic and dialysis 13,8 persen, diagnostic and equipment 13,6 persen, biotechnology and laboratory 4,2 persen, hospital furniture 2 persen, dan walking aids and rehabilitation 1,8 persen.